Kategori
Artikel

Rumput Laut Sebagai Bahan Baku Agar-Agar Dan Puding

Agar-agar dan puding, kudapan ini sering dijumpai dimana saja dan merupakan salah satu kudapan yang umum di indonesia. Rasanya yang enak dan memiliki segudang manfaat seperti melancarkan pencernaan membuatnya menjadi kudapan favorit masyarakat Indonesia.

Tahukah kalian kalau bahan baku pembuatan agar-agar salah satunya adalah rumput laut? Bagaimana prosesnya? Mari kita bahas peran rumput laut dalam pembuatan agar-agar dan juga jenis rumput laut apa saja yang biasanya digunakan untuk membuatnya.

Jenis-Jenis Rumput Laut

Kebanyakan agar-agar dibuat dengan menggunakan ekstrak dari rumput laut. Yang paling umum jenis rumput laut yang digunakan di Indonesia adalah spesies Gelidium dan Gracilaria. Ada juga spesies yang memiliki kedekatan dengan gelidium adalah Pterocladia. Spesies rumput laut satu ini ditemukan di Potugal dan Selandia Baru. Spesies Gelidiella Acerosa banyak digunakan untuk pembuatan agar-agar di India. Dan spesies Ahfeltia digunakan untuk pembuatan agar-agar di Rusia dan Jepang. Di Rusia spesies ahfeltie banyak ditemukan di pulau sakhalin.

Gelidium

Agar-agar Rumput Laut Gelidium
Rumput laut Gelidium untuk membuat agar-agar

Spesies rumput laut satu ini sangat umum digunakan untuk pembuatan bahan agar-agar.

Habitat tumbuh Gelidium adalah pada arus air yang cukup deras.

Biasanya berada di zona eulittoral dan sublittoral. Spesies rumput laut satu ini dapat kita temukan pada kedalaman 2 hingga 20 meter. Spesies gelidiumbanyak hidup pada daerah berbatu dengan lereng yang curam, sangat jarang ditemukan di dasar laut berlumpur atau berpasir.

Gelidium akan tumbuh dengan baik pada air yang memiliki suhu 15 – 20° C, spesies algae ini juga mampu hidup di suhu yang sedikit lebih tinggi maupun rendah.

Gracilaria

Agar-Agar Rumput Laut Gracilaria
Rumput laut Gracilaria untuk membuat agar-agar

Algae jenis ini paling umum digunakan di Indonesia. Banyak dijumpai di perairan Indonesia sehingga beberapa nelayan membudidayakan rumput laut jenis ini.

Rumput laut jenis ini biasanya tumbut di zona eulittoral pada bagian atas zona sublittoral.

Oleh karena itu, Indonesia banyak menjumpai rumput laut jenis ini dan nelayan banyak yang membudidayakannya.

Rumput laut Gracilaria tumbuh baik pada suhu air andara 15 – 30° C.

Rumput laut ini banyak dibudidayakan di pesisir pantai, khususnya daerah Sulawesi selatan, Sulawesi Tengah, Bali, NTB, dan pesisir Jawa.

Baca Juga Artikel : Cara Menggoreng Makanan Berbalut Tepung Roti Atau Panir Yang Benar

Proses pembuatan Agar-Agar Dengan Rumput Laut

Proses pembuatan agar-agar tidaklah sulit karena peralatan dan bahannya sangat mudah diperoleh. Oleh karenanya petani rumput laut dapat dengan mudah mengolah rumput laut menjadi agar-agar.

Langkah-langkah pembuatan agar-agar sebagai berikut :

Proses pencucian dan pembersihan

Cuci bersih rumput laut yang akan kita gunakan untuk membuat agar-agar. Hilangkan semua kotoran yang menempel pada rumput laut seperti pasir, karang kecil, lumpur dan juga rumput laut jenis lainnya yang menempel padanya.

Proses Perendaman

Proses perendaman rumput laut digunakan agar  rumput laut menjadi lunak, sehingga proses ekstraksi nantinya dapat berjalan dengan baik.

Rendam rumput laut kedalam air sebanyak 20 kali berat dari rumput laut itu sendiri selama kurang lebih 3 hari.

Setelah itu lakukan proses pemucatandengan cara merendam dengan laurtan kaporit 0,25% atau larutan kapur tohor 5% sambil diaduk. Setelah 4 – 6 jam, rumput laut kemudian dicuci lagi selama 3 jam untuk menghilangkan bau dan zat kaporit yang menempel.

Rumput laut yang sudah pucat dan sudah bersih dikeringkan selama 2 hari. Setelah itu, rumput laut dapat  disimpan terlebih dahulu jika tidak ingin segera diolah.

Proses Pelembutan

Untuk lebih memudahkan proses ekstraksi, dinding sel rumput laut perlu dipecah dengan ditambah dengan H2SO4 selama 15 menit. Jumlah H2SO4 yang digunakan tergantung pada jenis rumput laut. Sebagai contoh, jenis rumput laut Gracilaria memerlukan 5 – 10%. Sedangkan Gelidium 15% dan Hypnea 25%.

Bila kita tidak memiliki asam sulfat, kita dapat menggantinya dengan menggunakan asam asetat, asam sitrat, buah asam atau daun asam. Oleh karena asam sulfat ini termasuk zat berbahaya, maka diperlukan pencucian dengan cara merendam rumput laut dengan air bersih selama 15 menit kemudian ditiriskan.

Proses Pemasakan

Rumput laut dimasak menggunakan air sebanyak 40 kali berat dari rumput laut itu sendiri.

Setelah mendidih, tambahkan 0,5% asam cuka untuk memperoleh pH 6 – 7. Bila pH >7, maka diturunkan dengan menambah asam cuka. Apabila pH <6, maka perlu ditambahkan NaOH. Pemanasan berlangsung selama 2 – 4 jam tergantung cara pengadukannya. Proses akhir agar-agar tergantung bentuk uang bagaimana yang kalian inginkan, berupa batangan, lembaran, maupun bubuk (tepung)

Proses Pembentukan

Dalam proses pembentukan agar-agar, biasanya agar-agar memiliki bentuk batangan, lembaran, dan bubuk (tepung)

Bentuk Batang / Lembaran

Jika ingin agar-agar yang sudah dimasak memiliki bentuk batangan atau lembaran akan melalui proses ini.

Hasil dari proses memasak tadi disaring dengan kain dan di pres. Cairan yang keluar ditampung dalam bejana dan dinetralkan dengan menambahkan air soda kedalamnya sehingga memiliki pH 7 – 7,5.

Bila pH sudah tercapai, akan dilakukan proses pemasakan kembali sambil terus diaduk. Setelah mendidih, hasilnya dituang kedalam cetakan. Diamkan kira-kira 6 jam sampai agar-agar dingin dan beku.

Ampas hasil dari proses pengepresan dapat digunakan lagi dengan cara ditambahkan air sebanak 75% dari jumlah air semula, kemudian ampas itu dipanaskan dan disaring.

Ampas yang sudah tidak bisa dipakai lagi dapat digunakan sebagai makanan untuk ternak.

Pendinginan

Cairan yang telah beku didinginkan dalam ruangan pendingin pada suhu – 20 ° C selama 4 – 5 hari. Proses ini dilakukan supaya agar-agar yang kita buat memadat dengan sempurna.

Pengeringan

Agar-agar yang sudah didinginkan dikeluarkan dari cetakan. Hasil yang diperoleh merupakan agar-agar bentuk batangan.

Untuk memperoleh bentuk lembaran, agar-agar batangan dapat dipotong setebal 0,5 cm. Agar-agar batangan maupun lembaran kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari.

Bentuk Bubuk / Tepung

Ethoz Agar-Agar Lumba-Lumba Gold
Agar-agar bubuk Ethoz

Setelah melalui proses pemasakan, agar-agar kemudian disaring dengan fillet press filtrate. Cairan yang keluar dari hasil press ditampung dan didinginkan selama 7 jam. Agar-agar beku dihancurkan dan dipres dengan kain hasilnya akan berupa lembaran – lembaran yang kemudian diangin – anginkan. Lembaran kering tadi dipotong kira-kira 3×5 mm, kemudian dimasukan kedalam alat penggiling atau grinder sampai halus.

Jika kalian ingin memperdagangkan produk agar-agar kalian, jangan lupa harus memenuhi standar industri Indonesia.

Sehingga kualitas dan mutu agar-agar Indonesia tetap baik dan terjaga.

Nah itu dia cara mengolah rumput laut menjadi agar-agar. Semoga info ini bermanfaat untuk masyarakat luas. Sampai jumpa di artikel kami selanjutnya.

Salam,

Tokocsc

Kategori
Artikel

Cara Menggoreng Makanan Berbalut Tepung Roti Atau Panir Yang Benar

Gorengan… Ya makanan satu ini merupakan makanan favorit hampir setiap orang. Bagaimana tidak, tekstur makanan yang renyah dan rasa gurih yang enak membuat makanan satu ini menjadi primadona di semua kalangan masyarakat.

Mulai dari pisang goreng, tempe goreng, bakwan, risoles, roti goreng, dan tidak ketinggalan jajanan gorengan kekinian seperti corndog yang laris diserbu para pembeli.

Gorengan yang disebutkan diatas kebanyakan adonannya terbuat dari tepung adonan, tetapi ada juga gorengan yang menggunakan tepung roti atau tepung panir.

Tepung roti atau panir biasanya digunakan untuk lapisan gorengan seperti risoles, roti goreng, maupun pisang goreng. Selain gorengan diatas tepung panir juga merupakan lapisan luar dari nugget.

Saat sedang ingin membuat gorengan berbahan tepung panir di atas, balutan tepung yang kita gunakan biasanya susah menempel dan akan rontok saat digoreng dan ditiriskan.

Ini dapat membuat minyak goreng yang kita gunakan menjadi kotor dan keruh. Apalagi saat ini harga minyak goreng dipasaran yang sangat mahal.

Agar hal ini tidak terjadi, yuk simak cara menggoreng makanan berbalut tepung roti yang benar agar adonan tepung roti dan panir menempel sempurna pada gorengan.

Mempersiapkan Bahan Celup

ilustrasi adonan sedang dilapisi tepung roti. (SHUTTERSTOCK)

Agar adonan tepung roti atau panir melekat sempurna, cukup siapkan adonan bahan celup.

Biasanya bahan celup yang digunakan adalah adonan air, telur, dan larutan tepung.

Pastikan bahan celup dalam kondisi baik.

Selain menggunakan adonan bahan celup diatas, untuk makanan yang memiliki cita rasa gurih, adonan perekat yang paling cocok adalah telur.

Bisa menggunakan putih telurnya saja atau telur utuh yang dikocok.

Telur akan membuat panir atau tepung roti melekat baik dibandingkan dengan tepung.

Baca Juga Artikel : Perbedaan Tepung Roti dan Panir (Bread Crumbs)

Untuk makanan yang memiliki cita rasa manis, anda dapat menggunakan 3 campuran tadi.

Setelah dicelup, lapisi adonan yang akan kalian goreng dengan tepung roti atau panir. Jangan lupa untuk menepuk-nepuk pelan adonan gorengan tadi agar tepung roti atau panir melekat dengan sempurna.

Dengan menepuk adonan gorengan, kalian dapat menghindari sisa tepung roti atau panir yang belum menempel sempurna dengan gorengan rontok dan mengotori minyak goreng.

Simpan Di Kulkas

Jika anda mempunyai banyak waktu, anda dapat menyimpan adonan gorengan yang sudah dilapisi tepung roti atau panir tadi kedalam kulkas.

Hal ini dapat membuat tepung roti atau panir yang akan kita goreng menempel sempurna dengan adonan.

Letakan dalam wadah tertutup, kemudian masukan ke dalam kulkas selama kurang lebih 30 menit.

Ini dapat mengurangi tepung roti atau panir rontok saat digoreng.

Gunakan Minyak Goreng Yang Banyak

Salah satu cara agar gorengan yang berbalut tepung roti atau panir matang sempurna adalah dengan cara menggoreng dalam minyak yang banyak.

Rendam gorengan kedalam minyak, pastikan sebelum di rendam minyak dalam keadaan benar-benar panas agar hasil gorengan tidak terlalu berminyak.

Gorengan yang digoreng dengan minyak banyak yang panas tidak boleh digoreng terlalu lama. Hanya jika, adonan gorengan di dalamnya sudah matang.

Sedangkan jika adonan yang dilapisi tepung roti atau panir belum matang, gunakan api kecil atau sedang. Menggunakan api besar pada adoanan yang belum matang dapat membuat gorengan yang kita buat gosong dibagian luar tapi belum matang didalam.

Jangan Sering Dibolak-Balik

Trik lainnya agar lapisan tepung roti atau panir tidak mudah rontok adalah dengan tidak sering membolak-balik  adonan yang sedang di goreng. Biarkan adonan beberapa saat agar bernar-benar matang. Lalu kalian bisa balik sisi lainnya.

Tiriskan Gorengan Berbalut Tepung Roti Atau Panir Dengan Benar

Ilustrasi Meniriskan Gorengan Yang Berbalut Tepung Roti atau Panir (SHUTTERSTOCK)

Tiriskan gorengan yang sudah digoreng di atas kertas penyerap minyak atau tisu dapur.

Pastikan , cemilan dalam posisi berdiri saat ditiriskan. Hal ini dapat membat minyak lebih mudah ditiriskan dan cepat keluar dari gorengan.

Nah sekian dari kami sedikit info tentang Cara Menggoreng Makanan Berbalut Tepung Roti Atau Panir Yang Benar. Semoga info ini bermanfaat untuk masyarakat luas. Sampai jumpa di artikel kami selanjutnya.

Salam,

Tokocsc

Kategori
Artikel

Mengenal Sodium Propionate dan Calcium Propionate

Pernah tidak kalian mendengar Sodium Propionate atau Calcium Propionate? Terdengar asing di telinga masyarakat. Akan tetapi bagi pelaku industri makanan, minuman, dan bakery pasti sudah tidak asing dengan 2 bahan ini. Lantas apa yang dimaksud dengan Sodium Propionate dan juga Calcium Propionate? Dan apa sih perbedaan kedua zat tersebut?

Mengenal Sodium Propionate

Sodium Propionate

Sodium Propionate atau Sodium Propanoate adalah garam natrium organik yang terdiri dari ion natrium dan ion propionat dalam jumlah yang sama. Garam Sodium dari asam propionik memiliki rumus kimia Na(C2H5COO). Kristal putih ini cenderung mencair saat terkena udara lembab. Senyawa ini memiliki masa molar 96.060 g/mol. Memiliki bentuk kristal transparan, berbau zat asam asetat (asam cuka) dan asam butirat yang samar-samar. Memiliki titik leleh di 289 °C.

Sodium Propionate diproduksi menggunakan reaksi kimia dari asam propionat dan sodium carbonate. Sebagai alternatif, kita dapat menggunakan sodium hydroxide sebagai pengganti sodium carbonate.

Sodium Propionate biasanya digunakan sebagai pengawet makanan dan makanan yang mengandung zat ini diberi label E281. Zat ini biasanya digunakan untuk mencegah pertumbuhan jamur pada produk bakery. Zat aditif makanan ini telah disetujui penggunaannya dibanyak negara di dunia.

Mengenal Calcium Propionate

Calcium Propionate Niacet Probake eks Netherland

Calcium Propionate atau Calcium Propanoate adalah garam kalsium dari asam propionat. Rumus kimia senyawa ini adalah Ca(C2H5COO)2. Bentuk dari Calcium Propionate adalah kristal solid berwana putih. Memiliki masa molar 186.2192 g/mol . Calcium Propionate akan sedikit larut dalam air dengan jumlah 49 g/100 mL pada suhu (0 °C) dan 55.8 g/100 mL (100 °C). Zat ini juga akan sedikit larut dalam alkohol seperti methanol dan ethanol akan tetapi zat ini tidak akan larut dalam zat aseton dan benzena. Struktur kristal senyawa ini bersifat monoklinik.

Calcium Propionate Profina

Calcium Propionate memiliki beberapa kegunaan diantaranya sebagai zat aditif makanan. Memiliki label E282. Selain itu, zat ini merupakan pengawet makanan yang penting. Calcium Propionate digunakan untuk mengawetkan berbagai macam jenis produk mulai dari : roti, produk bakery, daging olahan, whey, dan berbagai produk susu. Dalam industri pertanian, zat ini biasanya digunakan untuk mencegah penyakit milk fever (gangguan metabolik) pada sapi perah, digunakan sebagai suplemen pakan, dll.

Baca Juga Artikel : Perbedaan Margarin dan Mentega Untuk Olahan Makanan

Persamaan antara Sodium Propionate dan Calcium Propionate

Persamaan kedua zat ini adalah sama-sama merupakan zat garam dari asam propionat (propionic acid) dan kedua senyawa ini penting digunakan sebagai pengawet makanan.

Perbedaan dari Sodium Propionate dan Calcium Propionate

Perbedaan utama 2 zat ini adalah sodium propionate mengandung kation natrium yang terikat pada anion propionat, sedangkan Calcium Pripionate mengandung kation kalsium yang terikat pada dua anion propionat.

Selain itu, Sodium Propionate dapat diproduksi melalui reaksi antara asam propionat dan natrium karbonat sedangkan Calcium Propionate diproduksi melalui reaksi antara asam propionat dan kalsium karbonat. Saat mempertimbangkan penggunaannya, sodium Propionate digunakan sebagai pengawet makanan, bahan tambahan makanan, dan sangat penting dalam produk bakery untuk menghambat pertumbuhan jamur. Sedangkan Calcium Propionate digunakan sebagai aditif makanan pada roti, daging olahan, whey dan berbagai produk susu.

Dalam mengolah produk makanan, Calcium Propionate cenderung lebih bisa diaplikasikan di beberapa makanan seperti roti-rotian, keju, daging olahan, dll. sedangkan Sodium Propionate digunakan pada olahan bakery seperti kue.

Calcium Propionate lebih mampu bekerja dalam keadaan asam maupun basa. Zat ini paling cocok digunakan sebagai pengawet roti karena tidak menyerang ragi. Selain itu Calcium Propionate juga tidak memperlambat proses pengembangan roti.

Sedangkan Sodium Propionate membuat adonan tidak gampang gembos dan mengembang maksimal. Hal ini menjadi masalah bagi Calcium Propionate. Ion Kalsium mempengaruhi baking powder dan kawan-kawannya sehingga akan memperlambat proses pengembangan adonan.

Nah sekian dari kami sedikit info tentang Sodium Propionate dan Calcium Propionate. Semoga info ini bermanfaat untuk masyarakat luas. Sampai jumpa di artikel kami selanjutnya.

Salam,

Clio Surya Cemerlang