Kategori
Artikel

Serba-Serbi Meses Cokelat

meses, meises, cokelat, tokocsc
Meses Cokelat – Amanda Hemphill / Pexels

Masyarakat Indonesia pasti gemar memakan roti yang ditaburi dengan meses cokelat. Rasa cokelat yang enak dan kandungan susu didalamnya membuat rasa meses cokelat benar-benar disukai semua kalangan masyarakat.

Meses sering digunakan sebagai taburan roti tawar, donat, dan ada pula yang dijadikan sebagai isian kue dan roti seperti martabak manis. Selain digunakan sebagai taburan makanan, meses juga dapat dinikmati bersama dengan es krim dan aneka minuman kekinian.

Nah dari situ, kalian pasti sudah bisa menggambarkan fungsi dari meses. Di kesempatan kali ini kami akan memberikan kalian informasi seputar meses, mulai dari sejarah sampai cara penyimpanannya.

Sejarah Meses di Indonesia

Meses merupakan topping makanan yang sangat terkenal di Belanda. Pada saat Belanda melakukan penjajahan di beberapa negara di Dunia, mereka membawa dan memperkenalkan meses pada negara – negara jajahannya.

Di Belanda sendiri, topping meses disebut juga dengan nama Hagelslag. Oleh karena itu, banyak produsen meses di dunia menamai produk mereka dengan nama “Hagel”.

Lalu kenapa di Indonesia Hagelslag disebut dengan meses? Ada dua teori tentang asal muasal sebutan meses di Indonesia.

Teori pertama menyebut bahwa masyarakat Indonesia kesulitan menyebut kata Hagelslag sehingga masyarakat indonesia menyebutnya dengan meses karena dahulu meses sering dikonsumsi oleh noni – noni belanda atau disebut juga dengan meisje.

Teori kedua mengatakan bahwa nama meses diambil dari kata muisjes. Muisjes merupakan produk olahan yang sudah ada sebelum hagelslag ada. Muisjes terbuat dari biji adas manis yang berbalut gula dan pewarna, sedangkan meses terbuat dari cokelat.

Tips Memilih Meses yang Tepat

Meses memiliki begitu banyak varian yang dijual di pasaran. Mulai dari meses berwarna cokelat gelap, putih, hingga warna – warni. Jadi sebelum memilih meses mana yang tepat untuk anda gunakan, mari simak penjelasan dibawah ini.

Jenis Meses

Secara umum meses terbagi menjadi dua jenis, yaitu meses cokelat dan meses warna – warni. Akan tetapi ada juga meses dengan varian rasa unik kekinian seperti meses keju, meses matcha, meses taro, dan lain – lain.

Disini kita hanya akan membahas dua jenis meses yaitu meses cokelat dan juga meses warna – warni.

Meses Cokelat

Pada dasarnya, meses cokelat dan meses warna – warni itu sama saja, rasanya manis dan rasa cokelatnya yang dominan. Hanya saja, beberapa meses cokelat memiliki rasa yang jauh lebih milky karena kandungan susunya.

Meses Warna – warni

meses, meises, cokelat, tokocsc
Meses Warna-Warni – Tara Winstead / Pexels

Meses warna – warni memiliki dua tipe, ada yang mengandung campuran meses cokelat dan yang tanpa cokelat. Produk satu ini lebih cocok digunakan sebagai dekorasi kue atau topping berbagai produk minuman dan es krim.

Warnanya yang beragam akan mempercantik tampilan kue yang kalian buat.

Tips Menyimpan Meses

Berikut tips menyimpan meses agar tidak mudah rusak dan bisa digunakan tahan lama

  1. Agar meses tidak cepat hancur, ada baiknya anda menyimpan pada suhu ruangan yang tidak terlalu panas
  2. Namun jika ingin meses tahan lebih lama anda bisa menyimpanya di dalam kulkas
  3. Setelah membuka kemasan meses, pastikan anda menutupnya dengan sangat rapat
  4. Akan lebih baik lagi jika meses yang sudah dibuka disimpan dalam wadah kedap udara

Nah itu dia dari kami tentang serba – serbi meses. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

Salam,

Clio Surya Cemerlang

Kategori
Artikel

Baking Syrup, Pengganti Gula Untuk Produk Bakery

ilustrasi roti dengan baking syrup – amiraxgelcola/pixabay

Penggunaan gula dalam membuat produk bakery memang diperlukan untuk menciptakan rasa manis pada produk. Mulai dari gula pasir maupun gula cair dimasukan kedalam adonan. Akan tetapi, ada satu produk baru pengganti gula yang selain mampu menciptakan rasa manis, juga memiliki banyak keunggulan lain untuk produk bakery yang akan kita buat. Produk itu adalah Baking Syrup.

Memang baking syrup termasuk produk baru dan jarang diketahui masyarakat. Maka dari itu, perlunya edukasi kepada para pelaku industri bakery tentang tata cara penggunaan baking syrup dalam produk yang akan dibuat.

Apa Itu Baking Syrup?

Sebelum kita membahas cara pengaplikasianya, kita musti tau apa itu baking syrup.

Baking Syrup adalah pemanis pengganti gula yang dapat digunakan dalam roti. Pemanis yang digunakan adalah campuran beberapa jenis pemanis yang sudah biasa dan aman dipakai dalam produksi makanan dan minuman skala industri.

Terbuat Dari Apakah Baking Syrup?

Baking Syrup berbahan dasar jagung dan tapioka dengan kandungan gluten dan perisa. Formula ini mengandung komposisi yang meliputi sirup fruktosa, dekstrosa, dan poliol sesua dengan karakter gula pasir yang biasa digunakan bersama ragi. Baking syrup mengandung pemanis mutakhir untuk membuat roti manis dan lebih lembut.

Forimulasi gula yang kurang tepat dapat menyebabkan pengembangan roti tidak optimal dan hasil yang tidak diharapkan.

Proses Pembuatan Baking Syrup

Baking syrup dibuat dengan memproses sirup jagung dan tapioka melalui proses biokimia. Pati dari kedua bahan tersebut dipisahkan dari bulir jagung dan umbi tapioka untuk selanjutnya diproses secara enzimatik. Enzim yang ditambahkan ke dalam campuran air dan pati akan memecahkan rantai karbohidrat dalam pati menjadi sirup glukosa dan berbagai turunannya.

Apakah Baking Syrup Aman?

Baking Syrup Gold Cargill, Pengganti Gula Kue, tokocsc
baking syrup gold – cargill

Salah satu produk baking syrup yang kita gunakan adalah Baking Syrup Gold dari Cargill.

Baking syrup gold terbuat dari bahan pangan nabati alami dan bersertifikat halal. Cargill telah memasok bahan pemanis sejak 1983 untuk produksi skala industri dengan sertifikat kualitas ISO 9001:2015 dan keamanan pangan FSSC 22000.

Baca Juga Artikel: Baking Syrup Dalam Pembuatan Produk Bakery

Apa Perbedaan Baking Syrup Dengan Gula

Berbeda dengan gula pasir maupun gula cair, baking syrup dikembangkan untuk dapat bekerja baik bersama ragi. Gunanya untuk menghasilkan adonan yang lebih kokoh dan tidak mudah overproof dan overmix. Roti menjadi lebih lembut dengan umur simpan lebih lama tanpa pengawet.

Bagaimana Cara Penggunaan Baking Syrup?

Penggunaan baking syrup dengan gula pasir memang memiliki banyak persamaan. Akan tetapi. pada saat pengadukan adonan, baking syrup dimasukkan bersamaan dengan bahan basah. Hal ini berbedan dengan gula pasir yang dimasukkan sebagai bahan kering.

Sesudah semua bahan dimasukkan, waktu pengadukan untuk mencapai kondisi kalis cenderung sama. Beberapa jenis produk bakeri dikabarkan memiliki proses pengadukan lebih cepat dengan baking syrup. Ini disebabkan oleh ukuran partikel baking syrup yang lebih kecil dibandingkan gula pasir yang berbentuk kristal. Hal ini membantu agar proses untuk mencapai adonan yang homogen dapat berlangsung lebih mudah.

Nah itu dia artikel dari kami tentang Baking syrup sebagai pengganti gula untuk produk bakery. Nantikan artikel menarik lainnya hanya di tokocsc.

Salam,

Clio Surya Cemerlang

Kategori
Artikel

Kegunaan Tepung Maizena Dalam Produk Olahan Makanan

Tepung Maizena, Corn starch, Tepung Jagung tokocsc
Tepung Maizena

Kalian pernah makan Tumisan? Contohnya capcay. Kalian tau kan kuah capcay itu pasti kental… Nah rata-rata dari kalian pasti sudah tau nih bahan yang digunakan untuk mengentalkan kuahnya itu apa… Yup benar sekali, tepung maizena.

Kali ini kita bakal membahas tentang tepung maizena atau dalam bahasa inggrisnya corn starch. Yuk mari dibaca artikel ini ya…

Apa Itu Tepung Maizena

Tepung maizena atau tepung jagung adalah tepung yang terbuat dari pati jagung yang sering digunakan dalam berbagai masakan. Biasanya tepung ini digunakan sebagai pengental masakan berkuah seperti sup, sayur tumis, dan saus.

Memiliki tekstur halus dan berwarna putih. Tepung ini bebas kandungan gluten.

Proses pembuatan tepung ini mengguanakan jagung yang sudah digiling. Lalu diambil patinya untuk dijadikan tepung.

Bahan-bahan tersebut direndan dan difermentasi. Dari pati ini lah tepung maizena tercipta.

Baca juga artikel: 10 Makanan dan minuman yang mengandung High Fructose Corn Syrup

Asal-Usul dan Fungsi Tepung Maizena

Dilansir dari Bakerpedia, tepung maizena termasuk kedalam produk bebas gluten murni yang dibuat dari penggilingan biji jagung.

Jaman Dahulu bangsa mesir menggunakan pati untuk melapisi papyrus yang digunakan dalam pembuatan kertas.

Bangsa Romawi dalam catatannya menunjukan para inovator menggunakan pati untuk membuat makanan, obat-obatan, kosmetik hingga kain.

Pada pertengahan abad kesembilan belas, proses ektraksi pati jagung mulai dikembangkan dalam skala besar. Tepung maizena pada saat itu dikenal dengan nama Teosinte.

Selain digunakan sebagai pengental makanan, juga berfungsi untuk menguatkan bahan makanan dalam suatu campuran.

Misalnya, menguatkan lemak dalam campuran protein, dan juga sebaliknya.

Pati juga memiliki kemampuan untuk membuat gel dan juga kemampuan perekat yang kuat.

Untuk itulah mengapa tepung maizena menjadi salah satu bahan makanan yang paling banyak digunakan dalam pembuatan kue.

Cara Menggunakan Tepung Maizena

Tepung Maizena, Corn starch, Tepung Jagung tokocsc
Tepung Maizena – Pixabay

Seperti yang sudah kalian ketahui, tepung maizena merupakan zat pengental makanan yang baik. Disamping itu, tepung maizena dapat digunakan dalam hal lain.

Berikut contoh penggunaan tepung maizena dalam olahan makanan.

1. Pengganti Telur Untuk Memanggang

Dalam pembuatan kue atau roti, jika kalian tidak punya telur, tepung maizena bisa menjadi alternatif pengganti yang tepat loh.

Untuk membuat kue ataupun roti dengan tepung ini, kalian cukup mencampur 1 sondok makan dengan 3 sendok makan air hangat.

2. Membuat Jajanan Waffle Yang Renyah

Crispy Waffles – CdKitchen

Tepung Maizena dapat membuat wafel yang garing dan renyah. Caranya dengan menambahkan sedikit tepung jagung kedalam adonan waffle.

3. Membuat Omelet

Untuk membuat omelet agar mengembang, kalian dapat mencampurkan sedikit saja tepung maizena dengan telur lalu kocok hingga tercampur rata. Lalu masak seperti telur dadar.

4. Mengentalkan Isi Pie

Kalian pasti pernah makan pie dengan isian yang tebal dan kental, ya isianya biasanya menggunakan campuran tepung maizena. Tepung maizena dicampurkan dengan gula saat memasak pie.

5. Pelapis Gorengan bebas Gluten dan Renyah

Jika kalian ingin membuat gorengan renyah dan bebas gluten, bisa menggunakan tepung maizena.

6. Pengganti tepung Kue

Tidak punya tepung kue? Jangan khawatir, kalian dapat mengguanakan campuran tepung maizena dan tepung serbaguna ditambah baking powder sebagai penggantinya.

Olahan yang Menggunakan Tepung Maizena

Tepung maizena tinggi kandungan karbohidrat. Tepung ini tidak memiliki rasa dan tidak merubah warna makanan.

Selain itu, tepung maizena juga merupakan pengental yang ideal pada makanan saat dipanggang.

Jika dibandingkan dengan tepung terigu, tepung maizena memiliki daya rekat dua kali lipat lebih kuat dari tepung terigu. Perhatikan takaran yang tepat saat menggunakannya agar tidak berlebihan.

  • Puding: Digunakan sebagai bahan pengental untuk mengikat bahan menjadi bentuk pasta.
  • Roti: Dapat membuat tekstur roti menjadi lebih lembut.
  • Brownies: Sebagai bahan pengental
  • Biskuit dan Roti Gulung: Sebagai bahan pengental
  • Makanan yang Dipanggang: Dapat digunakan sebagai pengental adonan makanan yang dipanggang.

Nah itu dia kegunaan dan beberapa olahan makanan yang menggunakan tepung maizena sebagai campuran adonanannya.

Sekian artikel dari kami. Sampai jumpa di artikel selanjutnya

Salam,

tokocsc

Kategori
Artikel

10 Makanan dan minuman yang mengandung High Fructose Corn Syrup

Edward Eyer / Pexels

High Fructose Corn Syrup (HFCS) merupakan pemanis makanan yang terbuat dari pati jagung yang diproses sehingga menghasilkan sirup dengan kadar fruktosa yang tinggi.

HFCS biasanya digunakan untuk meningkatkan rasa manis pada makanan dan minuman.

Disamping itu, jumlah kalori yang terdapat pada HFCS lebih rendah dibandingkan gula pasir. Sangat cocok digunakan sebagai pengganti gula.

Berikut ini 10 makanan dan minuman yang mengandung High Fructose Corn Syrup

1. Soda

Craig Adderley / Pexels

Minuman berkarbonasi satu ini memang digemari masyarakat. Rasanya yang manis dan juga menyegarkan dapat menghilangkan rasa haus saat panas terik di siang hari.

Rasa manis pada soda merupakan kandungan High Fructose Corn Syrup di dalamnya.

Beberapa produk minuman ringan yang mengandung HFCS termasuk Coca-Cola, Sprite, Fanta, dan masih banyak lagi.

2. Jus Kemasan

Beberapa produk jus kemasan memang terbuat dari 100% buah tanpa menambahkan pemanis buatan, akan tetapi banyak produk jus di pasaran yang menggunakan zat aditif gula, termasuk High Fructose Corn Syrup (HFCS).

Minute Maid, Buavita, ABC juice merupakan beberapa contoh produk jus kemasan yang menggunakan HFCS sebagai pemanisnya.

Baca Juga Artikel : Mengenal High Fructose Corn Syrup

3. Permen

Jika kalian menyukai makanan manis, kalian pasti menginginkan permen sebagai makanan yang mudah dibawa kemanapun.

Beberapa permen kesukaan kalian mungkin mengandung HFCS sebagai pemanisnya.

4. Kue Kemasan

Dewasa maupun anak-anak pasti menyukai kue kemasan seperti cupcakes, kue kering, dan cookies. Rasanya yang manis dan mudah dibawa menjadi pilihan banyak orang.

Kue kemasan yang banyak kalian temui di pasar, warung, minimarket, dll ini biasanya mengandung High Fructose Corn Syrup sebagai pemanisnya.

Sebagai contoh, Oreo, chocolate cookies, choco pie terbuat dari HFCS.

5. Es Krim

Es krim dipasaran merupakan sumber utama dari konsumsi HFCS di masyarakat.

Bahan dasar utama dari es krim setelah air pada beberapa produk es krim adalah HFCS.

Beberapa produk es krim yang menggunakan pemanis HFCS, termasuk beberapa brand favorit termasuk es krim Walls, Diamond, Campina, Alice, dll

6. Selai dan Olahan Buah

Selai dan buah yang sudah diolah menjadi produk makanan biasanya mengandung gula, termasuk HFCS.

Peanut Butter atau Selai Kacang dan juga selai jelly yang banyak disukai anak-anak mengandung HFCS.

7. Saus dan Bumbu Masak

tokocsc, HFCS, gula cair, Saus, High Fructose Corn Syrup
Kei Photo / Pexels

Ketika kalian memasak makanan bercita rasa gurih, hal terakhir yang mungkin kalian khawatirkan adalah tambahan gula.

Tapi sangat disayangkan, beberapa saus favorit kalian tinggi kandungan gula, termasuk HFCS.

Beberapa saus bumbu seperti saus BBQ mengandung High Fructose Corn Syrup.

Dan juga, saus cocol kesukaan kalian mungkin mengandung HFCS. Saus tomat merk Heinz sebagai contoh.

8. Makanan Cepat Saji

Beberapa menu makanan cepat saji mungkin mengandung HFCS sebagai pemanisnya.

Kenyataanya, banyak hidangan penutup mulut yang disajikan di restoran cepat saji menggunakan HFCS sebagai pemanisnya.

Selain itu, saus cocol yang disajikan bersama dengan ayam goreng dan nugget mungkin mengandung HFCS.

Sebagai contoh, McDonalds Apple Pie dan Saus celup asam manis  mereka mengandung High Fructose Corn Syrup.

9. Makanan Breakfast

Kalian mungkin tidak terkejut mendengan beberapa makanan breakfast kalian mengandung HFCS.

Namun, kalian mungkin tidak akan menyangka kalau makanan breakfast yang mempunyai rasa gurih mungkin mengandung HFCS.

Beberapa makanan breakfast yang mengandung HFCS diantaranya Jimmy Dean Sausage, Egg & Cheese Frozen Croissants, Breakfast Bacon Egg & Cheese Mini Bagels, dan juga Turkey Bacon English Muffin Sandwiches.

10. Roti dan Biskuit

Produk olahan yang mengandung karbohidrat, seperti roti dan biskuit biasanya menggunakan pemanis HFCS.

Ritz Crackers, dan beberapa produk roti terkenal mengandung HFCS sebagai bahan pemanisnya.

tokocsc, HFCS, gula cair, Saus, High Fructose Corn Syrup
Gula Cair High Fructose Corn Syrup tokocsc

Selain produk diatas, High Fructose Corn Syrup juga dapat langsung digunakan sebagai pemanis minuman pengganti gula seperti es teh manis, es jeruk, es buah, es campur, dll.

Selain penggunaanya yang praktis, HFCS lebih mudah larut sehingga menghasilkan rasa manis yang lebih pas pada produk minuman.

Kandungan kalori pada HFCS lebih rendah dibandingkan dengan gula pasir. Dalam 100 gr gula pasir mengandung 387 kkal sedangkan 100 gr HFCS mengandung 281 kkal. Sangat cocok sebagai pengganti gula untuk orang yang ingin diet.

Sekian dari kami info tentang 10 Makanan dan Minuman Yang Mengandung HFCS. Nantikan artikel menarik lainnya hanya di tokocsc.

Salam,

Clio Surya Cemerlang

Kategori
Artikel

Kegunaan Butter Oil Substitute (BOS)

Butter Oil Substitute, Bahan kue, tokocsc
Butter Oil Substitute

Butter Oil Substitute, terdengar asing karena pada umumnya dalam pembuatan olahan kue dan cake, kita cenderung menggunakan mentega dan margarin.

Memang tidak umum di kalangan masyarakat tetapi Butter Oil Substitute (BOS) memiliki peran dan kegunaannya sendiri dalam industri pembuatan kue.

Mari kita bahas semua tentang Butter Oil Substitute mulai dari apa itu BOS, kegunaan, dan pengaplikasiannya.

Perbedaan Mentega, Margarin, dan BOS

Sebelum kita membahas tentang BOS, kita harus mengetahui apa itu mentega dan margarin terlebih dahulu. Dan apa saja perbedaan ketiga olahan lemak ini.

Mentega

Dalam bahasa inggris mentega disebut dengan Butter, terbuat dari susu hewan yang mengandung 80% lemak susu. Mentega sangat mudah meleleh bahkan di suhu ruangan sekalipun karena teksturnya yang sangat lembut.

Mentega memiliki rasa yang enak dan beraroma susu. Tekstur mentega cenderung lembut dan memiliki warna kuning pucat (lebih pucat ketimbang margarin).

Margarin

Margarin atau Margarine terbuat dari minyak nabati yang umumnya berasal dari minyak sawit. Di proses dengan menggunakan teknik Hydrogenation, yaitu teknik yang menggunakan gas hidrogen untuk mengubah cairan minyak nabati kebentuk padat. Itulah mengapa margarin memiliki tekstur yang lebih keras ketimban mentega.

Margarin memiliki warna lebih kuning ketimbang mentega karena penambahan pewarna alami seperti carotenoids. Aroma dari margarin memang tidak sebagus mentega, akan tetapi margarin memiliki kemampuan emulsi yang lebih baik.

Baca Juga Artikel : Perbedaan Margarin dan Mentega Untuk Olahan Makanan

Margarin memiliki banya variasi, tergantung dari jumlah lemak yang terkandung didalamnya. Kandungan lemak berkisar antara 10-90%. Semakin sedikit lemak yang terkandung, maka semakin bersar kandungan air pada margarin.

Kandungan air inilah yang menyebabkan hasil akhir kue yang menggunakan margarin tidak selembut kue yang menggunakan mentega. Akan tetapi jika ingin mendapatkan tekstur kue yang lebih kokoh, penggunaan margarin lebih dianjurkan.

Penggunaan bahan nabati pada margarin membuat harga margarin relatif lebih terjangkau ketimbang mentega.

Butter Oil Substitute (BOS)

Butter Oil Substitute, BOS, Marigold, tokocsc
Butter Oil Substitute Marigold

Dari namanya, Butter Oil Substitute atau BOS adalah pengganti minyak atau lemak dari mentega. Seperti margarin, BOS juga dihasilkan dari lemak nabati. Yang menjadi pembeda adalah, BOS mengandung lebih sedikit air dan garam. Hanya lemak nabati dan beta karoten.

BOS memiliki warna kuning yang lebih transparan dan cerah dengan tekstur lebih lembut ketimbang margarin. Rasa dan aroma dari BOS dibuat semirip mungkin dengan mentega.

Dapat diaplikasikan hampir ke semua jenis kue dan roti.

Kelebihan BOS

Butter Oil Substitute, BOS, Vitas, tokocsc

Terbuat dari lemak nabati, BOS kaya akan lemak tak jenuh.

Dan yang pasti, harga dari BOS lebih murah ketimbang mentega dan tidak jauh berbeda dengan margarin.

Seperti mentega, BOS mengandung lebih sedikit air dan garam. Sehingga hasil akhir olahan roti dan kue lembut dan enak seperti menggunakan mentega. Ya, meskipun tidak 100% seperti menggunakan mentega, tetapi cukup memuaskan.

Sekian info dari kami tentang kegunaan Butter Oil Substitute. Semoga info ini bermanfaat untuk masyarakat luas. Sampai jumpa di artikel kami selanjutnya.

Salam,

Tokocsc

Kategori
Artikel

Fungsi Bahan Pengawet Dalam Produk Makanan

Bahan pengawet makanan seringkali dikaitkan dengan zat yang berbahaya dan dapat merusak tubuh. Karena dianggap berbahaya, masyarakat cenderung menghindari produk makanan dengan bahan pengawet.

Akan tetapi bahan pengawet sangat diperlukan dalam industri pangan agar produk yang dihasilkan tidak cepat rusak.

Karena pentingnya zat pengawet dalam industri pangan memaksa konsumen harus lebih cerdas dalam memilih produk makanan. Bahan pengawet tidak semuanya buruk untuk tubuh. Ada beberapa jenis bahan pengawet yang tidak mempengaruhi kesehatan asalkan digunakan dengan benar.

Mari kita bahas apa fungsi bahan pengawet dalam pembuatan produk makanan untuk industri pangan. Selain itu kita akan menjelaskan fungsi dari tiap bahan pengawet.

Alasan Makanan Perlu Diawetkan

Setiap orang memerlukan makanan untuk tumbuh berkembang serta bertahan hidup. Bukan hanya manusia, hampir setiap mahluk hidup perlu makan. Zat yang terkandung dalam makanan selain untuk tumbuh kembang juga sebagai sumber tenaga. Selain itu gizi yang terkandung didalamnya membantu memperbaiki sel dan jaringan tubuh yang rusak. Akan tetapi, makanan dapat menjadi racun bagi tubuh kita kalau kondisi makanan tersebut sudah rusak dan terkontaminasi.

Makanan yang sudah rusak dan terkontaminasi sebaiknya jangan di konsumsi sekecil apapun jumlahnya. Ciri-ciri makanan yang sudah rusak adalah perubahan warna, rasa, bau, tekstur, serta tumbuhnya bercak jamur di sekitar makanan.

Hal ini lah yang memicu industri pembuatan makanan menggunakan pengawet untuk memperpanjang masa simpan produk makanan. Mengawetkan makanan berguna untuk mengurangi kadar air dalam makanan, memberi senyawa yang dapat mengikat air, dan membunuh mikro bakteri yang dapat merusak pangan.

Mengetahui pentingnya bahan pengawet pada makanan, yang menjadi pertanyaan adalah bahan pengawet apa saja yang aman untuk dikonsumsi?

Macam-Macam Bahan Pengawet

Bahan pengawet makanan ada yang buatan ada juga yang alami. Berikut bahan pengawet makanan alami dan buatan yang sering digunakan dalam pembuatan makanan dan industri pangan.

Bahan Pengawet Alami

Sebenarnya, orang dahulu sudah mencari cara untuk mengawetkan makanan mereka. Maka dari itu pengawetan makanan dapat dikatakan teknologi pangan yang tertua.

Proses pembuatan bahan pengawet awalnya memadukan penggunaan bahan alami dengan sejumlah teknik, seperti pengeringan (penjemuran), pendinginan, dan pembekuan.

Beberapa bahan pengawet alami yang biasanya digunakan untuk membuat makanan menjadi tahan lama antara lain :

  • Gula
  • Garam
  • Bawang Putih
  • Cuka
  • Jus Lemon

Bahan Pengawet Buatan

Pengawet makanan buatan adalah bahan pengawet yang dikembangkan manusia untuk mencegah pembusukan makanan akibat mikroorganisme tertentu.

Dilansir dari peraturan kepala BPOM RI No.36 tahun 2013, ada beberapa jenis bahan pengawet makanan yang diizinkan untuk digunakan dalam makanan diantaranya.

1. Asam Sorbat dan Garamnya (Sorbic Acid dan Natriumnya)

Zat asam sorbat biasanya ditemukan dalam buah-buahan. Asam sorbat memiliki nama lain, seperti natrium sorbat, Kalium Sorbat, dan Kalsium Sorbat.

Bahan Kimia ini biasanya digunakan untuk mengawetkan produk makanan olahan susu, keju, minuman ringan, buah dan sayuran. Zat asam sorbat efektif untuk mencegah pertumbuhan jamur pada makanan.

Bagi beberapa orang, penggunaan asam sorbat berlebih dapat memicu reaksi alergi ringan.

2. Asam Benzoat dan Garamnya (Benzoic Acid dan Natriumnya)

Jenis asam benzoat yang paling sering digunakan adalan natrium benzoat. Senyawa ini digunakan untuk menghambat pembusukan pada makanan asam seperti soda, jus lemon kemasan, saus salad, kecap, minuman beralkohol dan bumbu lainnya.

Sejumlah penelitian menyebutkan, asupan natrium benzoat berlebihan dapat meningkatkan risiko hiperaktif pada anak-anak dengan attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD).

3. Asam Propionat dan Garamnya (Propionic Acid dan Natriumnya)

calcium propionate profina
Calcium Propionate pengawet makanan, roti, daging olahan, produk susu

Bahan pengawet satu ini berfungsi untuk mencegah pertumbuhan jamur pada produk seperti roti, aneka produk bakery, keju, minuman berbasis susu, mayonnaise, dan salad dressing.

Asam propionate memiliki nama lain seperti natrium propionat, kalsium propionat, dan sodium propionat.

Penggunaan asam propionat berlebihan dapat memicu efek samping ringan, seperti sakit kepala, mual, muntah, dan diare ringan.

4. Sulfit (Sulfur Dioksida)

Bahan pengawet sulfit digunakaan untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme pada daging, buah-buahan, jus buah, sayur, sirup, wine, dan selai. Sulfit diklaim mampu mempertahankan warna alami dari makanan.

Pada label kemasan makanan, makanan yang mengandung sulfit biasa dikenal dengan potassium bisulfit, natrium sulfit, natrium bisulfit, natrium metabisulfit, kalium bisulfit, dan kalium metabisulfit.

5. Nitrit dan Nitrat

Kedua zat ini secara alami dapat ditemukan pada sayur-sayuran. Selain sayur, tubuh manusia pun dapat memproduksinya sendiri.

Zat ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan menambah rasa asin makanan pada produk keju dan olahan daging.

Beberapa penelitian menyebut, mengkonsumsi produk dengan kandungan nitrit dan nitrat secara berlebih dapat meningkatkan resiko kanker.

Akan tetapi, dibutuhkan studi lebih lanjut untuk membuktikan efek tersebut.

6. Nisin

Pengawet jenis ini secara alami berasal dari Lactococcus lactis, sejenis bakteri asam laktat yang terdapat pada susu dan keju.

Nisin secara umum aman untuk dikonsumsi, akan tetapi kurang efektif untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme tertentu yang dapat menyebabkan makanan menjadi busuk.

Pengawet makanan nisin biasa digunakan pada produk makanan kaleng, susu, keju, yogurt, roti, daging, ikan, saus salad, dan minuman beralkohol.

Selain keenam bahan di atas, ada sejumlah zat yang diizinkan penggunaanya dalam produk makanan, seperti :

  • Etil Para-Hidroksibenzoat (Ethyl Para-Hydroxybenzoate)
  • Metil Para-Hidroksibenzoat (Methyl Para-Hydroxybenzoate)
  • Lisozim Hidroklorida (Lysozyme Hydrochloride)

Sejumlah zat antioksidan juga bisa digunakan untuk membantu proses pengawetan dan memperlambat terjadinya oksidasi pada makanan, seperti :

  • Vitamin C (Asam Askorbat)
  • Vitamin E (Tokoferol)
  • BHA (Butylated Hydroxyanisole)
  • BHT (Butylated Hydroxytoluene)

Baca Juga Artikel : Mengenal Sodium Propionate dan Calcium Propionate

Label Pengawet Pada Produk Makanan

Anda dapat melihat label komposisi makanan untuk menemukan zat pengawet apa yang terkandung pada makanan yang akan kalian konsumsi.

Nama zat-zat tersebut diantaranya benzoate, sorbate, propionate, nitrit, sulfite, dan vitamin E atau tocopherol.

Beberapa zat lain yang termasuk dalam pengawet tapi tidak disebutkan diatas seperti : EDTA (disodium ethylenediaminetetraacetic), polyphosphate, dan BHT (butylated hydroxytoluene).

Saran Konsumsi

Zat-zat pengawet yang disebutkan diatas aman dikonsumsi selama dalam batas wajar dan sesuai aturan. Berbagai badan pengawas obat dan makanan telah menyetujui penggunaan zat tersebut.

Sebagai contoh, penggunaan benzoate dalam makanan diijinkan selama konsentrasi penggunaanya kurang dari 0,1 persen. Benzoate sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan jamur pada makanan.

Penggunaan pengawet sebetulnya aman, akan tetapi, masyarakat perlu lebih bijak dalam mengonsumsi makanan yang mengandung pengawet makanan. Karena mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang kurang baik untuk kesehatan tubuh.

Sekian info dari kami tentang pengawet makanan. Semoga info ini bermanfaat untuk masyarakat luas. Sampai jumpa di artikel kami selanjutnya.

Salam,

Tokocsc

Kategori
Artikel

Rumput Laut Sebagai Bahan Baku Agar-Agar Dan Puding

Agar-agar dan puding, kudapan ini sering dijumpai dimana saja dan merupakan salah satu kudapan yang umum di indonesia. Rasanya yang enak dan memiliki segudang manfaat seperti melancarkan pencernaan membuatnya menjadi kudapan favorit masyarakat Indonesia.

Tahukah kalian kalau bahan baku pembuatan agar-agar salah satunya adalah rumput laut? Bagaimana prosesnya? Mari kita bahas peran rumput laut dalam pembuatan agar-agar dan juga jenis rumput laut apa saja yang biasanya digunakan untuk membuatnya.

Jenis-Jenis Rumput Laut

Kebanyakan agar-agar dibuat dengan menggunakan ekstrak dari rumput laut. Yang paling umum jenis rumput laut yang digunakan di Indonesia adalah spesies Gelidium dan Gracilaria. Ada juga spesies yang memiliki kedekatan dengan gelidium adalah Pterocladia. Spesies rumput laut satu ini ditemukan di Potugal dan Selandia Baru. Spesies Gelidiella Acerosa banyak digunakan untuk pembuatan agar-agar di India. Dan spesies Ahfeltia digunakan untuk pembuatan agar-agar di Rusia dan Jepang. Di Rusia spesies ahfeltie banyak ditemukan di pulau sakhalin.

Gelidium

Agar-agar Rumput Laut Gelidium
Rumput laut Gelidium untuk membuat agar-agar

Spesies rumput laut satu ini sangat umum digunakan untuk pembuatan bahan agar-agar.

Habitat tumbuh Gelidium adalah pada arus air yang cukup deras.

Biasanya berada di zona eulittoral dan sublittoral. Spesies rumput laut satu ini dapat kita temukan pada kedalaman 2 hingga 20 meter. Spesies gelidiumbanyak hidup pada daerah berbatu dengan lereng yang curam, sangat jarang ditemukan di dasar laut berlumpur atau berpasir.

Gelidium akan tumbuh dengan baik pada air yang memiliki suhu 15 – 20° C, spesies algae ini juga mampu hidup di suhu yang sedikit lebih tinggi maupun rendah.

Gracilaria

Agar-Agar Rumput Laut Gracilaria
Rumput laut Gracilaria untuk membuat agar-agar

Algae jenis ini paling umum digunakan di Indonesia. Banyak dijumpai di perairan Indonesia sehingga beberapa nelayan membudidayakan rumput laut jenis ini.

Rumput laut jenis ini biasanya tumbut di zona eulittoral pada bagian atas zona sublittoral.

Oleh karena itu, Indonesia banyak menjumpai rumput laut jenis ini dan nelayan banyak yang membudidayakannya.

Rumput laut Gracilaria tumbuh baik pada suhu air andara 15 – 30° C.

Rumput laut ini banyak dibudidayakan di pesisir pantai, khususnya daerah Sulawesi selatan, Sulawesi Tengah, Bali, NTB, dan pesisir Jawa.

Baca Juga Artikel : Cara Menggoreng Makanan Berbalut Tepung Roti Atau Panir Yang Benar

Proses pembuatan Agar-Agar Dengan Rumput Laut

Proses pembuatan agar-agar tidaklah sulit karena peralatan dan bahannya sangat mudah diperoleh. Oleh karenanya petani rumput laut dapat dengan mudah mengolah rumput laut menjadi agar-agar.

Langkah-langkah pembuatan agar-agar sebagai berikut :

Proses pencucian dan pembersihan

Cuci bersih rumput laut yang akan kita gunakan untuk membuat agar-agar. Hilangkan semua kotoran yang menempel pada rumput laut seperti pasir, karang kecil, lumpur dan juga rumput laut jenis lainnya yang menempel padanya.

Proses Perendaman

Proses perendaman rumput laut digunakan agar  rumput laut menjadi lunak, sehingga proses ekstraksi nantinya dapat berjalan dengan baik.

Rendam rumput laut kedalam air sebanyak 20 kali berat dari rumput laut itu sendiri selama kurang lebih 3 hari.

Setelah itu lakukan proses pemucatandengan cara merendam dengan laurtan kaporit 0,25% atau larutan kapur tohor 5% sambil diaduk. Setelah 4 – 6 jam, rumput laut kemudian dicuci lagi selama 3 jam untuk menghilangkan bau dan zat kaporit yang menempel.

Rumput laut yang sudah pucat dan sudah bersih dikeringkan selama 2 hari. Setelah itu, rumput laut dapat  disimpan terlebih dahulu jika tidak ingin segera diolah.

Proses Pelembutan

Untuk lebih memudahkan proses ekstraksi, dinding sel rumput laut perlu dipecah dengan ditambah dengan H2SO4 selama 15 menit. Jumlah H2SO4 yang digunakan tergantung pada jenis rumput laut. Sebagai contoh, jenis rumput laut Gracilaria memerlukan 5 – 10%. Sedangkan Gelidium 15% dan Hypnea 25%.

Bila kita tidak memiliki asam sulfat, kita dapat menggantinya dengan menggunakan asam asetat, asam sitrat, buah asam atau daun asam. Oleh karena asam sulfat ini termasuk zat berbahaya, maka diperlukan pencucian dengan cara merendam rumput laut dengan air bersih selama 15 menit kemudian ditiriskan.

Proses Pemasakan

Rumput laut dimasak menggunakan air sebanyak 40 kali berat dari rumput laut itu sendiri.

Setelah mendidih, tambahkan 0,5% asam cuka untuk memperoleh pH 6 – 7. Bila pH >7, maka diturunkan dengan menambah asam cuka. Apabila pH <6, maka perlu ditambahkan NaOH. Pemanasan berlangsung selama 2 – 4 jam tergantung cara pengadukannya. Proses akhir agar-agar tergantung bentuk uang bagaimana yang kalian inginkan, berupa batangan, lembaran, maupun bubuk (tepung)

Proses Pembentukan

Dalam proses pembentukan agar-agar, biasanya agar-agar memiliki bentuk batangan, lembaran, dan bubuk (tepung)

Bentuk Batang / Lembaran

Jika ingin agar-agar yang sudah dimasak memiliki bentuk batangan atau lembaran akan melalui proses ini.

Hasil dari proses memasak tadi disaring dengan kain dan di pres. Cairan yang keluar ditampung dalam bejana dan dinetralkan dengan menambahkan air soda kedalamnya sehingga memiliki pH 7 – 7,5.

Bila pH sudah tercapai, akan dilakukan proses pemasakan kembali sambil terus diaduk. Setelah mendidih, hasilnya dituang kedalam cetakan. Diamkan kira-kira 6 jam sampai agar-agar dingin dan beku.

Ampas hasil dari proses pengepresan dapat digunakan lagi dengan cara ditambahkan air sebanak 75% dari jumlah air semula, kemudian ampas itu dipanaskan dan disaring.

Ampas yang sudah tidak bisa dipakai lagi dapat digunakan sebagai makanan untuk ternak.

Pendinginan

Cairan yang telah beku didinginkan dalam ruangan pendingin pada suhu – 20 ° C selama 4 – 5 hari. Proses ini dilakukan supaya agar-agar yang kita buat memadat dengan sempurna.

Pengeringan

Agar-agar yang sudah didinginkan dikeluarkan dari cetakan. Hasil yang diperoleh merupakan agar-agar bentuk batangan.

Untuk memperoleh bentuk lembaran, agar-agar batangan dapat dipotong setebal 0,5 cm. Agar-agar batangan maupun lembaran kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari.

Bentuk Bubuk / Tepung

Ethoz Agar-Agar Lumba-Lumba Gold
Agar-agar bubuk Ethoz

Setelah melalui proses pemasakan, agar-agar kemudian disaring dengan fillet press filtrate. Cairan yang keluar dari hasil press ditampung dan didinginkan selama 7 jam. Agar-agar beku dihancurkan dan dipres dengan kain hasilnya akan berupa lembaran – lembaran yang kemudian diangin – anginkan. Lembaran kering tadi dipotong kira-kira 3×5 mm, kemudian dimasukan kedalam alat penggiling atau grinder sampai halus.

Jika kalian ingin memperdagangkan produk agar-agar kalian, jangan lupa harus memenuhi standar industri Indonesia.

Sehingga kualitas dan mutu agar-agar Indonesia tetap baik dan terjaga.

Nah itu dia cara mengolah rumput laut menjadi agar-agar. Semoga info ini bermanfaat untuk masyarakat luas. Sampai jumpa di artikel kami selanjutnya.

Salam,

Tokocsc

Kategori
Artikel

Cara Menggoreng Makanan Berbalut Tepung Roti Atau Panir Yang Benar

Gorengan… Ya makanan satu ini merupakan makanan favorit hampir setiap orang. Bagaimana tidak, tekstur makanan yang renyah dan rasa gurih yang enak membuat makanan satu ini menjadi primadona di semua kalangan masyarakat.

Mulai dari pisang goreng, tempe goreng, bakwan, risoles, roti goreng, dan tidak ketinggalan jajanan gorengan kekinian seperti corndog yang laris diserbu para pembeli.

Gorengan yang disebutkan diatas kebanyakan adonannya terbuat dari tepung adonan, tetapi ada juga gorengan yang menggunakan tepung roti atau tepung panir.

Tepung roti atau panir biasanya digunakan untuk lapisan gorengan seperti risoles, roti goreng, maupun pisang goreng. Selain gorengan diatas tepung panir juga merupakan lapisan luar dari nugget.

Saat sedang ingin membuat gorengan berbahan tepung panir di atas, balutan tepung yang kita gunakan biasanya susah menempel dan akan rontok saat digoreng dan ditiriskan.

Ini dapat membuat minyak goreng yang kita gunakan menjadi kotor dan keruh. Apalagi saat ini harga minyak goreng dipasaran yang sangat mahal.

Agar hal ini tidak terjadi, yuk simak cara menggoreng makanan berbalut tepung roti yang benar agar adonan tepung roti dan panir menempel sempurna pada gorengan.

Mempersiapkan Bahan Celup

ilustrasi adonan sedang dilapisi tepung roti. (SHUTTERSTOCK)

Agar adonan tepung roti atau panir melekat sempurna, cukup siapkan adonan bahan celup.

Biasanya bahan celup yang digunakan adalah adonan air, telur, dan larutan tepung.

Pastikan bahan celup dalam kondisi baik.

Selain menggunakan adonan bahan celup diatas, untuk makanan yang memiliki cita rasa gurih, adonan perekat yang paling cocok adalah telur.

Bisa menggunakan putih telurnya saja atau telur utuh yang dikocok.

Telur akan membuat panir atau tepung roti melekat baik dibandingkan dengan tepung.

Baca Juga Artikel : Perbedaan Tepung Roti dan Panir (Bread Crumbs)

Untuk makanan yang memiliki cita rasa manis, anda dapat menggunakan 3 campuran tadi.

Setelah dicelup, lapisi adonan yang akan kalian goreng dengan tepung roti atau panir. Jangan lupa untuk menepuk-nepuk pelan adonan gorengan tadi agar tepung roti atau panir melekat dengan sempurna.

Dengan menepuk adonan gorengan, kalian dapat menghindari sisa tepung roti atau panir yang belum menempel sempurna dengan gorengan rontok dan mengotori minyak goreng.

Simpan Di Kulkas

Jika anda mempunyai banyak waktu, anda dapat menyimpan adonan gorengan yang sudah dilapisi tepung roti atau panir tadi kedalam kulkas.

Hal ini dapat membuat tepung roti atau panir yang akan kita goreng menempel sempurna dengan adonan.

Letakan dalam wadah tertutup, kemudian masukan ke dalam kulkas selama kurang lebih 30 menit.

Ini dapat mengurangi tepung roti atau panir rontok saat digoreng.

Gunakan Minyak Goreng Yang Banyak

Salah satu cara agar gorengan yang berbalut tepung roti atau panir matang sempurna adalah dengan cara menggoreng dalam minyak yang banyak.

Rendam gorengan kedalam minyak, pastikan sebelum di rendam minyak dalam keadaan benar-benar panas agar hasil gorengan tidak terlalu berminyak.

Gorengan yang digoreng dengan minyak banyak yang panas tidak boleh digoreng terlalu lama. Hanya jika, adonan gorengan di dalamnya sudah matang.

Sedangkan jika adonan yang dilapisi tepung roti atau panir belum matang, gunakan api kecil atau sedang. Menggunakan api besar pada adoanan yang belum matang dapat membuat gorengan yang kita buat gosong dibagian luar tapi belum matang didalam.

Jangan Sering Dibolak-Balik

Trik lainnya agar lapisan tepung roti atau panir tidak mudah rontok adalah dengan tidak sering membolak-balik  adonan yang sedang di goreng. Biarkan adonan beberapa saat agar bernar-benar matang. Lalu kalian bisa balik sisi lainnya.

Tiriskan Gorengan Berbalut Tepung Roti Atau Panir Dengan Benar

Ilustrasi Meniriskan Gorengan Yang Berbalut Tepung Roti atau Panir (SHUTTERSTOCK)

Tiriskan gorengan yang sudah digoreng di atas kertas penyerap minyak atau tisu dapur.

Pastikan , cemilan dalam posisi berdiri saat ditiriskan. Hal ini dapat membat minyak lebih mudah ditiriskan dan cepat keluar dari gorengan.

Nah sekian dari kami sedikit info tentang Cara Menggoreng Makanan Berbalut Tepung Roti Atau Panir Yang Benar. Semoga info ini bermanfaat untuk masyarakat luas. Sampai jumpa di artikel kami selanjutnya.

Salam,

Tokocsc

Kategori
Artikel

Mengenal Sodium Propionate dan Calcium Propionate

Pernah tidak kalian mendengar Sodium Propionate atau Calcium Propionate? Terdengar asing di telinga masyarakat. Akan tetapi bagi pelaku industri makanan, minuman, dan bakery pasti sudah tidak asing dengan 2 bahan ini. Lantas apa yang dimaksud dengan Sodium Propionate dan juga Calcium Propionate? Dan apa sih perbedaan kedua zat tersebut?

Mengenal Sodium Propionate

Sodium Propionate

Sodium Propionate atau Sodium Propanoate adalah garam natrium organik yang terdiri dari ion natrium dan ion propionat dalam jumlah yang sama. Garam Sodium dari asam propionik memiliki rumus kimia Na(C2H5COO). Kristal putih ini cenderung mencair saat terkena udara lembab. Senyawa ini memiliki masa molar 96.060 g/mol. Memiliki bentuk kristal transparan, berbau zat asam asetat (asam cuka) dan asam butirat yang samar-samar. Memiliki titik leleh di 289 °C.

Sodium Propionate diproduksi menggunakan reaksi kimia dari asam propionat dan sodium carbonate. Sebagai alternatif, kita dapat menggunakan sodium hydroxide sebagai pengganti sodium carbonate.

Sodium Propionate biasanya digunakan sebagai pengawet makanan dan makanan yang mengandung zat ini diberi label E281. Zat ini biasanya digunakan untuk mencegah pertumbuhan jamur pada produk bakery. Zat aditif makanan ini telah disetujui penggunaannya dibanyak negara di dunia.

Mengenal Calcium Propionate

Calcium Propionate Niacet Probake eks Netherland

Calcium Propionate atau Calcium Propanoate adalah garam kalsium dari asam propionat. Rumus kimia senyawa ini adalah Ca(C2H5COO)2. Bentuk dari Calcium Propionate adalah kristal solid berwana putih. Memiliki masa molar 186.2192 g/mol . Calcium Propionate akan sedikit larut dalam air dengan jumlah 49 g/100 mL pada suhu (0 °C) dan 55.8 g/100 mL (100 °C). Zat ini juga akan sedikit larut dalam alkohol seperti methanol dan ethanol akan tetapi zat ini tidak akan larut dalam zat aseton dan benzena. Struktur kristal senyawa ini bersifat monoklinik.

Calcium Propionate Profina

Calcium Propionate memiliki beberapa kegunaan diantaranya sebagai zat aditif makanan. Memiliki label E282. Selain itu, zat ini merupakan pengawet makanan yang penting. Calcium Propionate digunakan untuk mengawetkan berbagai macam jenis produk mulai dari : roti, produk bakery, daging olahan, whey, dan berbagai produk susu. Dalam industri pertanian, zat ini biasanya digunakan untuk mencegah penyakit milk fever (gangguan metabolik) pada sapi perah, digunakan sebagai suplemen pakan, dll.

Baca Juga Artikel : Perbedaan Margarin dan Mentega Untuk Olahan Makanan

Persamaan antara Sodium Propionate dan Calcium Propionate

Persamaan kedua zat ini adalah sama-sama merupakan zat garam dari asam propionat (propionic acid) dan kedua senyawa ini penting digunakan sebagai pengawet makanan.

Perbedaan dari Sodium Propionate dan Calcium Propionate

Perbedaan utama 2 zat ini adalah sodium propionate mengandung kation natrium yang terikat pada anion propionat, sedangkan Calcium Pripionate mengandung kation kalsium yang terikat pada dua anion propionat.

Selain itu, Sodium Propionate dapat diproduksi melalui reaksi antara asam propionat dan natrium karbonat sedangkan Calcium Propionate diproduksi melalui reaksi antara asam propionat dan kalsium karbonat. Saat mempertimbangkan penggunaannya, sodium Propionate digunakan sebagai pengawet makanan, bahan tambahan makanan, dan sangat penting dalam produk bakery untuk menghambat pertumbuhan jamur. Sedangkan Calcium Propionate digunakan sebagai aditif makanan pada roti, daging olahan, whey dan berbagai produk susu.

Dalam mengolah produk makanan, Calcium Propionate cenderung lebih bisa diaplikasikan di beberapa makanan seperti roti-rotian, keju, daging olahan, dll. sedangkan Sodium Propionate digunakan pada olahan bakery seperti kue.

Calcium Propionate lebih mampu bekerja dalam keadaan asam maupun basa. Zat ini paling cocok digunakan sebagai pengawet roti karena tidak menyerang ragi. Selain itu Calcium Propionate juga tidak memperlambat proses pengembangan roti.

Sedangkan Sodium Propionate membuat adonan tidak gampang gembos dan mengembang maksimal. Hal ini menjadi masalah bagi Calcium Propionate. Ion Kalsium mempengaruhi baking powder dan kawan-kawannya sehingga akan memperlambat proses pengembangan adonan.

Nah sekian dari kami sedikit info tentang Sodium Propionate dan Calcium Propionate. Semoga info ini bermanfaat untuk masyarakat luas. Sampai jumpa di artikel kami selanjutnya.

Salam,

Clio Surya Cemerlang

Kategori
Artikel

Perbedaan Margarin dan Mentega Untuk Olahan Makanan

Kalian pasti sudah tidak asing dengan kata mentega dan margarin. Kedua produk ini banyak digunakan untuk olahan makanan seperti kue, roti dan sudah beredar luas di masyarakat. Akan tetapi masih banyak masyarakat belum mengetahui perbedaan mentega dan margarin.

Seringkali masyarakat malah menyamakan kedua produk ini. Memang secara fisik mentega dan margarin hampir sama dan susah untuk dibedakan. Akan tetapi kedua produk ini sangatlah berbeda.

Lalu apa sebenarnya perbedaan mentega dan margarin?

Apa Itu Mentega?

Mentega atau butter

1. Bahan Dasar Mentega

Mentega atau butter adalah produk susu yang dibuat menjadi krim. Pembuatan mentega melalu proses pengocokan susu agar lemak padat dari susu terpisah dengan buttermilk atau bagian cair susu.

Susu yang diolah menjadi mentega biasanya berasal dari susu sapi. Namun, ada beberapa jenis susu yang bisa diolah menjadi mentega seperti susu domba, kambing, atau kerbau.

2. Bentuk dan Ciri Mentega

Mentega atau butter memiliki warna kuning pucat atau putih kekuningan, tergantung makanan dari hewannya.

Kandungan lemak pada susu akan mempengaruhi rasa dan tekstur dari mentegai itu sendiri.

3. Jenis – Jenis Mentega

  • Sweet Cream Butter

Pernah dengar mentega krim manis atau sweet cream butter? Mentega jenis ini dibuat dari krim susu yang dipanaskan untuk membunuh patogen dan mencegah pembusukan.

  • Unsalted Butter (Mentega Tawar)

Selain jenis sweet cream butter, ada juga jenis mentega yang dibuat dari susu mentah tanpa proses pemanasan, mentega ini disebut unsalted butter karena rasanya yang tawar.

  • Whipped Butter

Jenis mentega ini dibuat sebagai olesan kue dan roti. Penambahan udara pada proses pembuatan jenis mentega ini, membuat mentega punya konsistensi lebih ringan dan tidak terlalu padat.

Berbanding dengan mentega biasa, jenis mentega whipped butter memiliki kandungan kalori dan lemak lebih sedikit. Kandungan lemak pada mentega menjadi salah satu faktor yang membedakan setiap merk produk mentega.

Karena, kandungan lemak pada mentega dapat mempengaruhi rasa dan juga tekstur dari produk mentega. Oleh karena itu , mentega yang berasal dari lemak hewani cenderung mengandung kolesterol dan lemak jenuh yang lebih tinggi dibandingkan margarin.

Apa Itu Margarin?

Medalia Margarin

Margarin merupakan produk non-dairy yang dibuat sebagai pengganti mentega. pada tahun 1800an, Margarin dibuat menggunakan lemak hewan.

Kini margarin dibuat dari campuran minyak nabati, air, garam, dan pengemulsi. Ada juga beberapa produk margarin yang dicampur dengan susu.

Berbeda dengan mentega, margarin tidak bisa kalian buat sendiri di rumah.

Baca Juga Artikel : Minyak Padat Untuk Olahan Makanan Bebas Minyak

Perbedaan Mentega Dan Margarin

Perbedaan mentega dan juga margarin yang paling signifikan yaitu lemak yang terkandung di dalamnya. Mentega yang berasal dari susu mengandung lemak jenuh yang tinggi, sedangkan mergarin terbuat dari minyak nabati mengandung lemak trans.

Selain itu tekstur margarin akan lebih padat bila berada di suhu ruangan ketimbang mentega.

Hal itu dikarenakan jumlah lemak jenuh pada margarin akan membuat ikatan yang padat pada suhu ruangan.

Oleh karena itu, jika anda ingin membeli mentega melalui platfrom online, anda harus memilih pengiriman cepat yang dalam hitungan jam.

Sedangkan jika ingin membeli margarin, anda dapat memilih pengiriman dengan durasi lebih lama.

Para pembuat kue kebanyakan memilih mentega karena rasanya. Sedangakan margarin juga memiliki kelebihan tersendiri.

Kandungan air yang tinggi pada margarin, membuat produk-produk yang dibuat menggunakan margarin akan memiliki tekstur yang lebih lembut.

Penggunaan mentega dan margarin terkadang bisa digantikan satu dengan lainnya tergantung kebutuhan dan rasa yang ingin dicari.

Nah sekian dari kami sedikit info tentang perbedaan mentega dan margarin. Semoga info ini bermanfaat untuk masyarakat luas. Sampai jumpa di artikel kami selanjutnya.

Salam,

Clio Surya Cemerlang