Sudah banyak orang yang menggunakan susu kental manis sebagai menambah cita rasa manis pada makanan dan minuman contohnya es buah, es campur, martabak manis, jus, roti bakar, dll.
Tapi ada satu kental manis lain nih yang kurang begitu familiar, yaitu krimer kental manis. Keduanya memang memiliki tekstur yang sama yaitu kental, tetapi masyarakat cenderung menganggap kedua produk ini sama. Meski sama-sama kental dan mempunyai rasa manis, kedua produk ini merupakan jenis produk yang berbeda lho.
Nah, mari kita jelaskan perbedaan dari susu kental manis dan krimer kental manis.
Bahan Baku
Susu kental manis memiliki kandungan susu yang tentu lebih tinggi ketimbang krimer kental manis. Karena dalam proses pembuatan susu kental manis ada standar minimal kandungan susu yang harus dicapai.
Sedangkan krimer kental manis tidak memiliki standar apapun. Selain itu, beberapa krimer kental manis dibuat menggunakan bahan yang non susu. Jadi bisa dibilang krimer kental manis bukanlah susu dan tidak bisa disamakan dengan susu.
Karena terdapat kandungan susu di dalam susu kental manis, kadar protein didalamnya sudah pasti ada standarnya. Beda dengan krimer kental manis yang terbuat dari bahan yang non susu, kadar protein yang terkandung mungkin tanpa memiliki standar yang jelas.
Akan tetapi, karena bahan yang digunakan untuk membuatnya bukanlah susu, krimer kental manis bisa menjadi alternatif untuk orang yang memiliki alergi terhadap susu.
Rasa yang dihasilkan
Dari segi rasa, susu kental manis memiliki rasa yang lebih manis, dan memiliki cita rasa susu. Sedangkan krimer kental manis cenderung menghasilkan rasa yang creamy dan gurih.
Penggunaan dalam makanan
Susu kental manis sangat cocok digunakan untuk minuman susu yaitu dengan melarutkannya kedalam air. Sedangkan krimer kental manis cocok digunakan sebagai bahan tambahan minuman ataupun sebagai topping makanan, dll.
Fakta tentang keduanya
Masyarakat sekarang banyak yang mengatakan kalau tidak ada kandungan susu pada susu kental manis maupun krimer kental manis. Padahal nyatanya terdapat kandungan susu dalam kedua produk tersebut.
Meski kandungan susu pada kedua produk itu berbeda, salah jika kita menganggap bahwa produk tersebut tidak mengandung susu sama sekali, dan hanya campuran gula.
Nah itu dia dari kami artikel tentang Krimer dan Susu Kental Manis. Nantikan artikel menarik lainnya hanya di tokocsc.
Pernah mengdengar bahan pelembut kue seperti SP? Bahan satu ini merupakan emulsifier untuk cake.
Cake Emulsifier merupakan salah satu bahan yang penting dalam proses pembuatan kue saat ini.
Jika melihat dari fungsi utama emulsifier yaitu bahan makanan yang dipakai untuk mencampur komponen air dan lemak.
Selain mencampur air dan lemak, emulsifier juga digunakan sebagai penguat adonan atau pelembut roti yang biasanya berasal dari enzim, protein nabati dan hidrokoloid.
Bagaimana Cara Kerja Emulsifier?
Memiliki kecenderungan hidrofilik dan lipofilik, Emulsifier dapat menyatukan cairan air dan lemak.
Dengan menggabungkan kedua zat ini, dapat memberikan berbagai macam manfaat pada produk bakery.
Emulsifier dapat menjaga kualitas, kesegaran dan kesatuan bahan makanan yang melalui proses pemanggangan dengan cara meningkatkan interaksi kedua elemen tadi yaitu air dan minyak dari lemak.
Selain Emulsifier sintetis, kita juga bisa memakai telur sebagai bahan alami.
Karena kandungan lesitin pada kuning telur berfungsi sebagai emulsifier alami.
Penggunaan emulsifier akan bervariasi tergantung pada jenis produk dan formulasi resepnya.
Dalam pembuatan sebuah produk bakery seperti kue, biasanya mengandung air dan lemak dalam jumlah besar yang tercampur kedalam adonan.
Maka dari itu, untuk menyatukan kedua zat yang tidak bisa menyatu ini dibutuhkan emulsifier.
Sangat penting menggunakan emulsifier pada adonan kue yang dapat menyatukan interaksi rumit antara telur, minyak, cokelat, tepung, gula dan bahan-bahan lainnya.
Dengan tercampurnya semua bahan menjadi satu kesatuan, dapat memberikan stabilitas adonan. Membantu aerasi dan retensi air yang membuat hasil kue menjadi maksimal.
Penggunaan emulsifier yang tepat dapat membuat kualitas produk dapat meningkat. Tekstur kue jadi lembut maksimal dan umur simpan kue menjadi lebih lama.
Selain itu, penggunaan emulsifier pada adonana kue dan roti dapat meminimalisir penggunaan bahan pada adonanan. Meski penggunaan beberapa bahan yang dikurangi, tidak akan mengurangi kualitas dan hasil akhir dari produk.
Sekian dari kami artikel tentang Cake Emulsifier. Nantikan artikel menarik lainnya hanya di tokocsc.
Siapa sih yang tidak pernah makan cokelat? Makanan berwarna cokelat gelap dengan rasa pahit manis yang pas ini dapat membuat mood setiap orang yang mengonsumsinya menjadi senang. Nah ada satu lagi nih cokelat yang berwarna putih padahal cokelat pada umumnya mempunyai warna cokelat gelap.
Nah mari kita bahas fakta mengenai cokelat putih yang katanya ternyata bukan cokelat sungguhan loh…
Cokelat Putih Bukanlah Cokelat
Meskipun terdapat kata cokelat pada cokelat putih, itu bukanlah termasuk golongan cokelat yang sebenarnya. Menurut FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika) untuk bisa dikatakan sebagai cokelat, suatu produk harus mengandung cairan cokelat yang memberikan rasa cokelat dan memiliki warna gelap seperti cokelat.
Dalam proses produksi cokelat mengahasilkan salah satu bahan utama untuk membuat cokelat putih, yaitu Cocoa Butter.
Proses Pembuatan Cokelat
Dalam Produksi sebuah produk cokelat memang sedikit rumit. Cokelat sendiri dihasilkan dari biji yang ada di dalam buah kakao.
Ketika buah kakao berwarna kekuningan dan sudah matang, buah kakao dipanen dan diambil bijinya. Kemudian di fermentasi selama seminggu lalu di keringkan.
Biji yang sudah kering kemudian di kirim ke pabrik untuk di produksi menjadi cokelat.
Pada tahap produksi, biji kakao dipanggang lalu diproses untuk memisahkan bagian luar dari bijinya sehingga menghasilkan cocoa nibs.
Cocoa Nibs tadi lalu dihancurkan untuk mendapatkan Cairan Cokelat.
Cairan Cokelat yang didapat kemudian dipisahkan lagi menjadi dua produk yang disebut sebagai Cocoa Solid dan Cocoa Butter.
Cocoa Solid yang memberikan rasa enak pada cokelat sedangkan Cocoa Butter adalah lemak yang membuat cokelat terasa meleleh dan lumer dimulut.
Berbeda dengan Cocoa Solid, Cocoa Butter tidak memiliki rasa enak seperti cokeat karena bukan merupakan cokelat.
Cocoa Butter inilah yang menjadi bahan utama pembuatan cokelat putih. Karena rasanya yang tidak enak, maka diperlukan campuran bahan lain agar membuat rasanya manis.
Biasanya, Cokelat putih dibuat dengan menggunakan campuran cocoa butter, susu, lemak susu, gula, lecithin (emulsifier), dan terkadan perisa vanilla.
Warna Asli cokelat putih bukanlah putih, melainkan berwarna kuning gading seperti cocoa butter. Yang membuat cokelat putih berwarna putih adalah kandungan bahan-bahan lainnya seperti susu.
Cokelat Putih Merupakan Produk Baru
Cokelat telah ditemukan selama lebih dari 200 tahun yang lalu, akan tetapi cokelat putih baru pertama kali ada di Eropa selama perang dunia I. Perusahaan Nestle pertama kali memperkenalkan cokelat putih di amerika serikat pada tahun 1930-an.
Kandungan Antioksidan Yang Tidak Sama Dengan Cokelat Gelap
Dark Chocolate terkenal memiliki kandungan anti oksidan yang tinggi, namun hal ini tidak berlaku pada cokelat putih. Hal ini dikarenakan cokelat putih terbuat dari cocoa butter dimana kandungan antioksidan yang tinggi hanya ada di cocoa solid.
Nah itu dia artikel dari kami tentang Cokelat Putih. Nantikan artikel menarik lainnya hanya di tokocsc.
Di era global seperti sekarang diperlukan sebuah sistem kemanan pangan terbaik. Dari situlah kita menemukan produk bahan makanan yang terkadang bertuliskan logo FSSC 22000.
Bagi konsumen yang belum mengetahui apa arti dibalik logo tersebut akan kami bahas disini.
Apa yang dimaksud dengan FSSC 22000?
Kebutuhan akan keamanan pangan internasional dan untuk melindungi masyarakat akan adanya bahaya pangan yang muncul membuat pentingnya sebuah sertifkasi. Untuk itulah tercipta ISO 22000 untuk menyediakan semua jenis organisasi yang berhubungan dengan rantai makanan untuk mengimplementasikan sistem manajemen makanan. Mulai dari produsen pakan, produsen primer, produsen makanan, transportasi, dan operator penyimpanan, subkontraktor hingga retail dan outlet layanan makanan. Selain itu organisasi terkait seperti produsen alat-alat, bahan kemasan, bahan pembersih, zat aditif dan bahan-bahan makanan juga terlibat.
FSSC 22000:2011 merupakan bentuk sertifikasi sistem manajemen keamanan pangan baru yang berdasarkan standar ISO 22000 yang sudah ada dan sudah diakui internasional.
Sertifikasi FSSC dikelola oleh yayasan sertifikasi keamanan pangan yang berbasis di Belanda. Dirilis pada 15 mei 2009 dan diprakarsai oleh Badan Keamanan Pangan Dunia yaitu The Global Food Safety Initiative (GFSI).
Perbedaan FSSC Dengan Sistem Keamanan Pangan Yang Lain
Perbedaan FSSC dengan sistem keamanan pangan lainnya terletak pada seberapa ketat pemeriksaan dan jumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan yang ingin memperoleh sertifikasi tersebut. Untuk sertifikasi ISO 22000 dan HACCP yang menjadi syarat masih terfokus hanya pada proses keamanan dalam pembuatan produknya saja.
Sementara untuk FSSC 22000, ada serangkaian persyaratan tambahan. Seperti menguji komitmen perusahaan dalam menjaga keamanan produknya dan juga menguji cara perusahaan mengidentifikasi adanya pemalsuan produk.
Pentingnya Sertifikasi FSSC 22000 Untuk Industri Pangan
Setiap negara di dunia tentu memiliki standar keamanan pangan yang berbeda-beda. Ada negara yang hanya menetapkan HACCP sebagai standar mereka, adapula ISO 22000.
Akan tetapi, sebagai skema sertifikasi dengan tingkat keamanan tertinggi yang diakui internasional, perusahaan yang sudah mengantongi sertifikasi FSSC 22000 tentu memiliki banyak keunggulan. Salah satunya adalah mereka lebih bebas mengekspor produk mereka ke berbagai negara di dunia.
Cara Mendapatkan Sertifikasi FSSC 22000
Bagi para produsen yang sudah mengantongi sertifikasi ISO 22000:2005 dan ingin mendapat sertifikat FSSC 22000:2011 hanya membutuhkan validasi sertifikasi dan review tambahan ISO/TS 22002-1:2009.
Nah itu dia artikel dari kami tentang Sistem Keamanan Pangan FSSC 22000. Nantikan artikel menarik lainnya hanya di tokocsc.
Penggunaan gula dalam membuat produk bakery memang diperlukan untuk menciptakan rasa manis pada produk. Mulai dari gula pasir maupun gula cair dimasukan kedalam adonan. Akan tetapi, ada satu produk baru pengganti gula yang selain mampu menciptakan rasa manis, juga memiliki banyak keunggulan lain untuk produk bakery yang akan kita buat. Produk itu adalah Baking Syrup.
Memang baking syrup termasuk produk baru dan jarang diketahui masyarakat. Maka dari itu, perlunya edukasi kepada para pelaku industri bakery tentang tata cara penggunaan baking syrup dalam produk yang akan dibuat.
Apa Itu Baking Syrup?
Sebelum kita membahas cara pengaplikasianya, kita musti tau apa itu baking syrup.
Baking Syrup adalah pemanis pengganti gula yang dapat digunakan dalam roti. Pemanis yang digunakan adalah campuran beberapa jenis pemanis yang sudah biasa dan aman dipakai dalam produksi makanan dan minuman skala industri.
Terbuat Dari Apakah Baking Syrup?
Baking Syrup berbahan dasar jagung dan tapioka dengan kandungan gluten dan perisa. Formula ini mengandung komposisi yang meliputi sirup fruktosa, dekstrosa, dan poliol sesua dengan karakter gula pasir yang biasa digunakan bersama ragi. Baking syrup mengandung pemanis mutakhir untuk membuat roti manis dan lebih lembut.
Forimulasi gula yang kurang tepat dapat menyebabkan pengembangan roti tidak optimal dan hasil yang tidak diharapkan.
Proses Pembuatan Baking Syrup
Baking syrup dibuat dengan memproses sirup jagung dan tapioka melalui proses biokimia. Pati dari kedua bahan tersebut dipisahkan dari bulir jagung dan umbi tapioka untuk selanjutnya diproses secara enzimatik. Enzim yang ditambahkan ke dalam campuran air dan pati akan memecahkan rantai karbohidrat dalam pati menjadi sirup glukosa dan berbagai turunannya.
Apakah Baking Syrup Aman?
Salah satu produk baking syrup yang kita gunakan adalah Baking Syrup Gold dari Cargill.
Baking syrup gold terbuat dari bahan pangan nabati alami dan bersertifikat halal. Cargill telah memasok bahan pemanis sejak 1983 untuk produksi skala industri dengan sertifikat kualitas ISO 9001:2015 dan keamanan pangan FSSC 22000.
Berbeda dengan gula pasir maupun gula cair, baking syrup dikembangkan untuk dapat bekerja baik bersama ragi. Gunanya untuk menghasilkan adonan yang lebih kokoh dan tidak mudah overproof dan overmix. Roti menjadi lebih lembut dengan umur simpan lebih lama tanpa pengawet.
Bagaimana Cara Penggunaan Baking Syrup?
Penggunaan baking syrup dengan gula pasir memang memiliki banyak persamaan. Akan tetapi. pada saat pengadukan adonan, baking syrup dimasukkan bersamaan dengan bahan basah. Hal ini berbedan dengan gula pasir yang dimasukkan sebagai bahan kering.
Sesudah semua bahan dimasukkan, waktu pengadukan untuk mencapai kondisi kalis cenderung sama. Beberapa jenis produk bakeri dikabarkan memiliki proses pengadukan lebih cepat dengan baking syrup. Ini disebabkan oleh ukuran partikel baking syrup yang lebih kecil dibandingkan gula pasir yang berbentuk kristal. Hal ini membantu agar proses untuk mencapai adonan yang homogen dapat berlangsung lebih mudah.
Nah itu dia artikel dari kami tentang Baking syrup sebagai pengganti gula untuk produk bakery. Nantikan artikel menarik lainnya hanya di tokocsc.
Hampir semua orang menyukai makanan manis. Dari anak-anak sampai orang tua tidak terkecuali, menyukai makanan yang mengandung gula. Zat pemanis satu ini memang menjadi favorit setiap orang.
Akan tetapi konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, mulai dari obesitas, penyakit jantung, diabetes hingga kanker.
Biarpun bahaya yang mengintai dari konsumsi gula berlebih ini, masih banyak orang mengonsumsinya secara berlebih.
Nah sebagai ganti penggunaan gula yang lebih sehat, kita biasanya mencari alternatif lain yang lebih rendah kalori dan kaya nutrisi.
Berikut ini beberapa pemanis pengganti gula untuk membuat kue.
Madu
Pemanis alami pengganti gula untuk membuat kue yang pertama adalah madu. Mungkin sudah banyak yang mengetahuinya, akan tetapi masih jarang diterapkan dalam pembuatan kue.
Padahal jika dilihat dari kandungan nutrisi, madu kaya akan vitamin dan mineral yang dapat membantu meningkatkan kadar antioksidan dalam darah. Sebuah studi menyatakan bahwa mengkonsumsi madu selama delapan minggu secara signifikan dapat menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh, bahkan pada penderita diabetes sekalipun.
Madu juga sangat baik untuk pencernaan. Memiliki sifat antibakteri alami sehingga tahan terhadap beberapa kuman yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan.
High Fructose Corn Syrup
High Fructose Corn Syrup (HFCS) juga dapat digunakan sebagai pengganti gula dalam pembuatan kue. Sering disebut gula cair fruktosa, HFCS merupakan alternatif pengganti gula yang terbuat dari pati jagung yang diproses menjadi fruktosa.
Kandungan kalori yang lebih rendah dari gula dapat mengurangi konsumsi kalori berlebih sehingga dapat menekan angka obesitas.
Selain itu sirup jagung tinggi fruktosa juga lebih hemat ketimbang gula pada umumnya. Cocok sebagai pengganti gula dalam produksi kue, roti, minuman, dll. Dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan omzet.
Pemanis alami berikutnya adalah stevia. Pemanis satu ini merupakan pemanis alami dari ekstrak daun semak yang banyak tumbuh di Amerika Selatan. Stevia mengandung nol kalori yang tentu saja tidak menyebabkan berat badan kita bertambah.
Beberapa penelitian bahkan menyebutkan kalau konsumsi stevia dapat menurunkan tekanan darah tinggi hingga 6-14 persen. Selain itu juga dapat menurunkan kadar gula dan insulin dalam darah yang mampu mencegah diabetes.
Produk stevia banyak dijumpai dipasaran. Biasanya dikemas dalam bentuk bubuk maupun cairan.
Sirup Maple
Pemanis alami pengganti gula berikutnya adalah sirup maple. Cairan kental dan manis ini berasal dari pohon maple yang banyak tumbuh di negara yang memiliki 4 musim.
Akan tetapi tidak semua pohon maple mengandung sirup maple. Pohon Maple gula atau nama ilmiahnya Acer Saccharum lah yang menghasilkan sirup maple yang manis. Biasanya pohon maple jenis ini tumbuh subur di amerika utara.
Sirup maple mengandung sejumlah antioksidan dan mineral yang baik, seperti kalsium, zat besi, seng, dan mangan.
Molases
Terdengar asing, Molases merupakan cairan coklat manis yang terbuat dari rebusan gula tebu yang kental. Pemanis alami pengganti gula untuk membuat kue ini juga dapat menjadi solusi pengganti gula yang dapat diperhitungkan.
Dari segi kandungan nutrisinya, molases memiliki kandungan anti oksidan yang lebih tinggi ketimbang sirup maple dan madu. Mengandung kalium dan kamsium yang tinggu juga bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tulang dan jantung.
Sekian dari kami info tentang Pengganti Gula yang Lebih Sehat Dari Gula. Nantikan artikel menarik lainnya hanya di tokocsc.
Kalian pernah makan Tumisan? Contohnya capcay. Kalian tau kan kuah capcay itu pasti kental… Nah rata-rata dari kalian pasti sudah tau nih bahan yang digunakan untuk mengentalkan kuahnya itu apa… Yup benar sekali, tepung maizena.
Kali ini kita bakal membahas tentang tepung maizena atau dalam bahasa inggrisnya corn starch. Yuk mari dibaca artikel ini ya…
Apa Itu Tepung Maizena
Tepung maizena atau tepung jagung adalah tepung yang terbuat dari pati jagung yang sering digunakan dalam berbagai masakan. Biasanya tepung ini digunakan sebagai pengental masakan berkuah seperti sup, sayur tumis, dan saus.
Memiliki tekstur halus dan berwarna putih. Tepung ini bebas kandungan gluten.
Proses pembuatan tepung ini mengguanakan jagung yang sudah digiling. Lalu diambil patinya untuk dijadikan tepung.
Bahan-bahan tersebut direndan dan difermentasi. Dari pati ini lah tepung maizena tercipta.
Baca juga artikel: 10 Makanan dan minuman yang mengandung High Fructose Corn Syrup
Asal-Usul dan Fungsi Tepung Maizena
Dilansir dari Bakerpedia, tepung maizena termasuk kedalam produk bebas gluten murni yang dibuat dari penggilingan biji jagung.
Jaman Dahulu bangsa mesir menggunakan pati untuk melapisi papyrus yang digunakan dalam pembuatan kertas.
Bangsa Romawi dalam catatannya menunjukan para inovator menggunakan pati untuk membuat makanan, obat-obatan, kosmetik hingga kain.
Pada pertengahan abad kesembilan belas, proses ektraksi pati jagung mulai dikembangkan dalam skala besar. Tepung maizena pada saat itu dikenal dengan nama Teosinte.
Selain digunakan sebagai pengental makanan, juga berfungsi untuk menguatkan bahan makanan dalam suatu campuran.
Misalnya, menguatkan lemak dalam campuran protein, dan juga sebaliknya.
Pati juga memiliki kemampuan untuk membuat gel dan juga kemampuan perekat yang kuat.
Untuk itulah mengapa tepung maizena menjadi salah satu bahan makanan yang paling banyak digunakan dalam pembuatan kue.
Cara Menggunakan Tepung Maizena
Seperti yang sudah kalian ketahui, tepung maizena merupakan zat pengental makanan yang baik. Disamping itu, tepung maizena dapat digunakan dalam hal lain.
Berikut contoh penggunaan tepung maizena dalam olahan makanan.
1. Pengganti Telur Untuk Memanggang
Dalam pembuatan kue atau roti, jika kalian tidak punya telur, tepung maizena bisa menjadi alternatif pengganti yang tepat loh.
Untuk membuat kue ataupun roti dengan tepung ini, kalian cukup mencampur 1 sondok makan dengan 3 sendok makan air hangat.
2. Membuat Jajanan Waffle Yang Renyah
Tepung Maizena dapat membuat wafel yang garing dan renyah. Caranya dengan menambahkan sedikit tepung jagung kedalam adonan waffle.
3. Membuat Omelet
Untuk membuat omelet agar mengembang, kalian dapat mencampurkan sedikit saja tepung maizena dengan telur lalu kocok hingga tercampur rata. Lalu masak seperti telur dadar.
4. Mengentalkan Isi Pie
Kalian pasti pernah makan pie dengan isian yang tebal dan kental, ya isianya biasanya menggunakan campuran tepung maizena. Tepung maizena dicampurkan dengan gula saat memasak pie.
5. Pelapis Gorengan bebas Gluten dan Renyah
Jika kalian ingin membuat gorengan renyah dan bebas gluten, bisa menggunakan tepung maizena.
6. Pengganti tepung Kue
Tidak punya tepung kue? Jangan khawatir, kalian dapat mengguanakan campuran tepung maizena dan tepung serbaguna ditambah baking powder sebagai penggantinya.
Olahan yang Menggunakan Tepung Maizena
Tepung maizena tinggi kandungan karbohidrat. Tepung ini tidak memiliki rasa dan tidak merubah warna makanan.
Selain itu, tepung maizena juga merupakan pengental yang ideal pada makanan saat dipanggang.
Jika dibandingkan dengan tepung terigu, tepung maizena memiliki daya rekat dua kali lipat lebih kuat dari tepung terigu. Perhatikan takaran yang tepat saat menggunakannya agar tidak berlebihan.
Puding: Digunakan sebagai bahan pengental untuk mengikat bahan menjadi bentuk pasta.
Roti: Dapat membuat tekstur roti menjadi lebih lembut.
Brownies: Sebagai bahan pengental
Biskuit dan Roti Gulung: Sebagai bahan pengental
Makanan yang Dipanggang: Dapat digunakan sebagai pengental adonan makanan yang dipanggang.
Nah itu dia kegunaan dan beberapa olahan makanan yang menggunakan tepung maizena sebagai campuran adonanannya.
Sekian artikel dari kami. Sampai jumpa di artikel selanjutnya
High Fructose Corn Syrup (HFCS) merupakan pemanis makanan yang terbuat dari pati jagung yang diproses sehingga menghasilkan sirup dengan kadar fruktosa yang tinggi.
HFCS biasanya digunakan untuk meningkatkan rasa manis pada makanan dan minuman.
Disamping itu, jumlah kalori yang terdapat pada HFCS lebih rendah dibandingkan gula pasir. Sangat cocok digunakan sebagai pengganti gula.
Berikut ini 10 makanan dan minuman yang mengandung High Fructose Corn Syrup
1. Soda
Minuman berkarbonasi satu ini memang digemari masyarakat. Rasanya yang manis dan juga menyegarkan dapat menghilangkan rasa haus saat panas terik di siang hari.
Beberapa produk minuman ringan yang mengandung HFCS termasuk Coca-Cola, Sprite, Fanta, dan masih banyak lagi.
2. Jus Kemasan
Beberapa produk jus kemasan memang terbuat dari 100% buah tanpa menambahkan pemanis buatan, akan tetapi banyak produk jus di pasaran yang menggunakan zat aditif gula, termasuk High Fructose Corn Syrup (HFCS).
Minute Maid, Buavita, ABC juice merupakan beberapa contoh produk jus kemasan yang menggunakan HFCS sebagai pemanisnya.
Jika kalian menyukai makanan manis, kalian pasti menginginkan permen sebagai makanan yang mudah dibawa kemanapun.
Beberapa permen kesukaan kalian mungkin mengandung HFCS sebagai pemanisnya.
4. Kue Kemasan
Dewasa maupun anak-anak pasti menyukai kue kemasan seperti cupcakes, kue kering, dan cookies. Rasanya yang manis dan mudah dibawa menjadi pilihan banyak orang.
Kue kemasan yang banyak kalian temui di pasar, warung, minimarket, dll ini biasanya mengandung High Fructose Corn Syrup sebagai pemanisnya.
Sebagai contoh, Oreo, chocolate cookies, choco pie terbuat dari HFCS.
5. Es Krim
Es krim dipasaran merupakan sumber utama dari konsumsi HFCS di masyarakat.
Bahan dasar utama dari es krim setelah air pada beberapa produk es krim adalah HFCS.
Beberapa produk es krim yang menggunakan pemanis HFCS, termasuk beberapa brand favorit termasuk es krim Walls, Diamond, Campina, Alice, dll
6. Selai dan Olahan Buah
Selai dan buah yang sudah diolah menjadi produk makanan biasanya mengandung gula, termasuk HFCS.
Peanut Butter atau Selai Kacang dan juga selai jelly yang banyak disukai anak-anak mengandung HFCS.
7. Saus dan Bumbu Masak
Ketika kalian memasak makanan bercita rasa gurih, hal terakhir yang mungkin kalian khawatirkan adalah tambahan gula.
Tapi sangat disayangkan, beberapa saus favorit kalian tinggi kandungan gula, termasuk HFCS.
Dan juga, saus cocol kesukaan kalian mungkin mengandung HFCS. Saus tomat merk Heinz sebagai contoh.
8. Makanan Cepat Saji
Beberapa menu makanan cepat saji mungkin mengandung HFCS sebagai pemanisnya.
Kenyataanya, banyak hidangan penutup mulut yang disajikan di restoran cepat saji menggunakan HFCS sebagai pemanisnya.
Selain itu, saus cocol yang disajikan bersama dengan ayam goreng dan nugget mungkin mengandung HFCS.
Sebagai contoh, McDonalds Apple Pie dan Saus celup asam manis mereka mengandung High Fructose Corn Syrup.
9. Makanan Breakfast
Kalian mungkin tidak terkejut mendengan beberapa makanan breakfast kalian mengandung HFCS.
Namun, kalian mungkin tidak akan menyangka kalau makanan breakfast yang mempunyai rasa gurih mungkin mengandung HFCS.
Beberapa makanan breakfast yang mengandung HFCS diantaranya Jimmy Dean Sausage, Egg & Cheese Frozen Croissants, Breakfast Bacon Egg & Cheese Mini Bagels, dan juga Turkey Bacon English Muffin Sandwiches.
10. Roti dan Biskuit
Produk olahan yang mengandung karbohidrat, seperti roti dan biskuit biasanya menggunakan pemanis HFCS.
Ritz Crackers, dan beberapa produk roti terkenal mengandung HFCS sebagai bahan pemanisnya.
Selain produk diatas, High Fructose Corn Syrup juga dapat langsung digunakan sebagai pemanis minuman pengganti gula seperti es teh manis, es jeruk, es buah, es campur, dll.
Selain penggunaanya yang praktis, HFCS lebih mudah larut sehingga menghasilkan rasa manis yang lebih pas pada produk minuman.
Kandungan kalori pada HFCS lebih rendah dibandingkan dengan gula pasir. Dalam 100 gr gula pasir mengandung 387 kkal sedangkan 100 gr HFCS mengandung 281 kkal. Sangat cocok sebagai pengganti gula untuk orang yang ingin diet.
Sekian dari kami info tentang 10Makanan dan Minuman Yang Mengandung HFCS. Nantikan artikel menarik lainnya hanya di tokocsc.
Butter Oil Substitute, terdengar asing karena pada umumnya dalam pembuatan olahan kue dan cake, kita cenderung menggunakan mentega dan margarin.
Memang tidak umum di kalangan masyarakat tetapi Butter Oil Substitute (BOS) memiliki peran dan kegunaannya sendiri dalam industri pembuatan kue.
Mari kita bahas semua tentang Butter Oil Substitute mulai dari apa itu BOS, kegunaan, dan pengaplikasiannya.
Perbedaan Mentega, Margarin, dan BOS
Sebelum kita membahas tentang BOS, kita harus mengetahui apa itu mentega dan margarin terlebih dahulu. Dan apa saja perbedaan ketiga olahan lemak ini.
Mentega
Dalam bahasa inggris mentega disebut dengan Butter, terbuat dari susu hewan yang mengandung 80% lemak susu. Mentega sangat mudah meleleh bahkan di suhu ruangan sekalipun karena teksturnya yang sangat lembut.
Mentega memiliki rasa yang enak dan beraroma susu. Tekstur mentega cenderung lembut dan memiliki warna kuning pucat (lebih pucat ketimbang margarin).
Margarin
Margarin atau Margarine terbuat dari minyak nabati yang umumnya berasal dari minyak sawit. Di proses dengan menggunakan teknik Hydrogenation, yaitu teknik yang menggunakan gas hidrogen untuk mengubah cairan minyak nabati kebentuk padat. Itulah mengapa margarin memiliki tekstur yang lebih keras ketimban mentega.
Margarin memiliki warna lebih kuning ketimbang mentega karena penambahan pewarna alami seperti carotenoids. Aroma dari margarin memang tidak sebagus mentega, akan tetapi margarin memiliki kemampuan emulsi yang lebih baik.
Margarin memiliki banya variasi, tergantung dari jumlah lemak yang terkandung didalamnya. Kandungan lemak berkisar antara 10-90%. Semakin sedikit lemak yang terkandung, maka semakin bersar kandungan air pada margarin.
Kandungan air inilah yang menyebabkan hasil akhir kue yang menggunakan margarin tidak selembut kue yang menggunakan mentega. Akan tetapi jika ingin mendapatkan tekstur kue yang lebih kokoh, penggunaan margarin lebih dianjurkan.
Penggunaan bahan nabati pada margarin membuat harga margarin relatif lebih terjangkau ketimbang mentega.
Butter Oil Substitute (BOS)
Dari namanya, Butter Oil Substitute atau BOS adalah pengganti minyak atau lemak dari mentega. Seperti margarin, BOS juga dihasilkan dari lemak nabati. Yang menjadi pembeda adalah, BOS mengandung lebih sedikit air dan garam. Hanya lemak nabati dan beta karoten.
BOS memiliki warna kuning yang lebih transparan dan cerah dengan tekstur lebih lembut ketimbang margarin. Rasa dan aroma dari BOS dibuat semirip mungkin dengan mentega.
Dapat diaplikasikan hampir ke semua jenis kue dan roti.
Kelebihan BOS
Terbuat dari lemak nabati, BOS kaya akan lemak tak jenuh.
Dan yang pasti, harga dari BOS lebih murah ketimbang mentega dan tidak jauh berbeda dengan margarin.
Seperti mentega, BOS mengandung lebih sedikit air dan garam. Sehingga hasil akhir olahan roti dan kue lembut dan enak seperti menggunakan mentega. Ya, meskipun tidak 100% seperti menggunakan mentega, tetapi cukup memuaskan.
Sekian info dari kami tentang kegunaan Butter Oil Substitute. Semoga info ini bermanfaat untuk masyarakat luas. Sampai jumpa di artikel kami selanjutnya.
Bahan pengawet makanan seringkali dikaitkan dengan zat yang berbahaya dan dapat merusak tubuh. Karena dianggap berbahaya, masyarakat cenderung menghindari produk makanan dengan bahan pengawet.
Akan tetapi bahan pengawet sangat diperlukan dalam industri pangan agar produk yang dihasilkan tidak cepat rusak.
Karena pentingnya zat pengawet dalam industri pangan memaksa konsumen harus lebih cerdas dalam memilih produk makanan. Bahan pengawet tidak semuanya buruk untuk tubuh. Ada beberapa jenis bahan pengawet yang tidak mempengaruhi kesehatan asalkan digunakan dengan benar.
Mari kita bahas apa fungsi bahan pengawet dalam pembuatan produk makanan untuk industri pangan. Selain itu kita akan menjelaskan fungsi dari tiap bahan pengawet.
Alasan Makanan Perlu Diawetkan
Setiap orang memerlukan makanan untuk tumbuh berkembang serta bertahan hidup. Bukan hanya manusia, hampir setiap mahluk hidup perlu makan. Zat yang terkandung dalam makanan selain untuk tumbuh kembang juga sebagai sumber tenaga. Selain itu gizi yang terkandung didalamnya membantu memperbaiki sel dan jaringan tubuh yang rusak. Akan tetapi, makanan dapat menjadi racun bagi tubuh kita kalau kondisi makanan tersebut sudah rusak dan terkontaminasi.
Makanan yang sudah rusak dan terkontaminasi sebaiknya jangan di konsumsi sekecil apapun jumlahnya. Ciri-ciri makanan yang sudah rusak adalah perubahan warna, rasa, bau, tekstur, serta tumbuhnya bercak jamur di sekitar makanan.
Hal ini lah yang memicu industri pembuatan makanan menggunakan pengawet untuk memperpanjang masa simpan produk makanan. Mengawetkan makanan berguna untuk mengurangi kadar air dalam makanan, memberi senyawa yang dapat mengikat air, dan membunuh mikro bakteri yang dapat merusak pangan.
Mengetahui pentingnya bahan pengawet pada makanan, yang menjadi pertanyaan adalah bahan pengawet apa saja yang aman untuk dikonsumsi?
Macam-Macam Bahan Pengawet
Bahan pengawet makanan ada yang buatan ada juga yang alami. Berikut bahan pengawet makanan alami dan buatan yang sering digunakan dalam pembuatan makanan dan industri pangan.
Bahan Pengawet Alami
Sebenarnya, orang dahulu sudah mencari cara untuk mengawetkan makanan mereka. Maka dari itu pengawetan makanan dapat dikatakan teknologi pangan yang tertua.
Proses pembuatan bahan pengawet awalnya memadukan penggunaan bahan alami dengan sejumlah teknik, seperti pengeringan (penjemuran), pendinginan, dan pembekuan.
Beberapa bahan pengawet alami yang biasanya digunakan untuk membuat makanan menjadi tahan lama antara lain :
Gula
Garam
Bawang Putih
Cuka
Jus Lemon
Bahan Pengawet Buatan
Pengawet makanan buatan adalah bahan pengawet yang dikembangkan manusia untuk mencegah pembusukan makanan akibat mikroorganisme tertentu.
Dilansir dari peraturan kepala BPOM RI No.36 tahun 2013, ada beberapa jenis bahan pengawet makanan yang diizinkan untuk digunakan dalam makanan diantaranya.
1. Asam Sorbat dan Garamnya (Sorbic Acid dan Natriumnya)
Zat asam sorbat biasanya ditemukan dalam buah-buahan. Asam sorbat memiliki nama lain, seperti natrium sorbat, Kalium Sorbat, dan Kalsium Sorbat.
Bahan Kimia ini biasanya digunakan untuk mengawetkan produk makanan olahan susu, keju, minuman ringan, buah dan sayuran. Zat asam sorbat efektif untuk mencegah pertumbuhan jamur pada makanan.
Bagi beberapa orang, penggunaan asam sorbat berlebih dapat memicu reaksi alergi ringan.
2. Asam Benzoat dan Garamnya (Benzoic Acid dan Natriumnya)
Jenis asam benzoat yang paling sering digunakan adalan natrium benzoat. Senyawa ini digunakan untuk menghambat pembusukan pada makanan asam seperti soda, jus lemon kemasan, saus salad, kecap, minuman beralkohol dan bumbu lainnya.
Sejumlah penelitian menyebutkan, asupan natrium benzoat berlebihan dapat meningkatkan risiko hiperaktif pada anak-anak dengan attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD).
3. Asam Propionat dan Garamnya (Propionic Acid dan Natriumnya)
Bahan pengawet satu ini berfungsi untuk mencegah pertumbuhan jamur pada produk seperti roti, aneka produk bakery, keju, minuman berbasis susu, mayonnaise, dan salad dressing.
Asam propionate memiliki nama lain seperti natrium propionat, kalsium propionat, dan sodium propionat.
Penggunaan asam propionat berlebihan dapat memicu efek samping ringan, seperti sakit kepala, mual, muntah, dan diare ringan.
4. Sulfit (Sulfur Dioksida)
Bahan pengawet sulfit digunakaan untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme pada daging, buah-buahan, jus buah, sayur, sirup, wine, dan selai. Sulfit diklaim mampu mempertahankan warna alami dari makanan.
Pada label kemasan makanan, makanan yang mengandung sulfit biasa dikenal dengan potassium bisulfit, natrium sulfit, natrium bisulfit, natrium metabisulfit, kalium bisulfit, dan kalium metabisulfit.
5. Nitrit dan Nitrat
Kedua zat ini secara alami dapat ditemukan pada sayur-sayuran. Selain sayur, tubuh manusia pun dapat memproduksinya sendiri.
Zat ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan menambah rasa asin makanan pada produk keju dan olahan daging.
Beberapa penelitian menyebut, mengkonsumsi produk dengan kandungan nitrit dan nitrat secara berlebih dapat meningkatkan resiko kanker.
Akan tetapi, dibutuhkan studi lebih lanjut untuk membuktikan efek tersebut.
6. Nisin
Pengawet jenis ini secara alami berasal dari Lactococcus lactis, sejenis bakteri asam laktat yang terdapat pada susu dan keju.
Nisin secara umum aman untuk dikonsumsi, akan tetapi kurang efektif untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme tertentu yang dapat menyebabkan makanan menjadi busuk.
Pengawet makanan nisin biasa digunakan pada produk makanan kaleng, susu, keju, yogurt, roti, daging, ikan, saus salad, dan minuman beralkohol.
Selain keenam bahan di atas, ada sejumlah zat yang diizinkan penggunaanya dalam produk makanan, seperti :
Anda dapat melihat label komposisi makanan untuk menemukan zat pengawet apa yang terkandung pada makanan yang akan kalian konsumsi.
Nama zat-zat tersebut diantaranya benzoate, sorbate, propionate, nitrit, sulfite, dan vitamin E atau tocopherol.
Beberapa zat lain yang termasuk dalam pengawet tapi tidak disebutkan diatas seperti : EDTA (disodium ethylenediaminetetraacetic), polyphosphate, dan BHT (butylated hydroxytoluene).
Saran Konsumsi
Zat-zat pengawet yang disebutkan diatas aman dikonsumsi selama dalam batas wajar dan sesuai aturan. Berbagai badan pengawas obat dan makanan telah menyetujui penggunaan zat tersebut.
Sebagai contoh, penggunaan benzoate dalam makanan diijinkan selama konsentrasi penggunaanya kurang dari 0,1 persen. Benzoate sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan jamur pada makanan.
Penggunaan pengawet sebetulnya aman, akan tetapi, masyarakat perlu lebih bijak dalam mengonsumsi makanan yang mengandung pengawet makanan. Karena mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet berlebihan dapat menimbulkan efek samping yang kurang baik untuk kesehatan tubuh.
Sekian info dari kami tentang pengawet makanan. Semoga info ini bermanfaat untuk masyarakat luas. Sampai jumpa di artikel kami selanjutnya.