Dalam dunia memasak biasa dikenal beberapa istilah bahan baku pembuatan makanan seperti essence, pasta dan pewarna makanan. Ketiga bahan tersebut merupakan bahan tambahan makanan yang sebenarnya fungsinya tidak begitu Umum digunakan.
Meskipun tidak umum, terkadang perlu untuk menggunakan salah satu dari ketiga bahan makanan tersebut.
Perlu diketahui bahwa ketiga produk tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Nah, berikut penjelasan tentang perbedaan dan fungsi dari masing-masing produk tersebut
1. Pasta
Pasta merupakan bahan tambahan yang memiliki tekstur berupa cairan pekat yang terbuat dari komposisi yaitu perasa, pewarna, dan penambah aroma. Biasanya digunakan sebagai bahan tambahan campuran adonan kue, roti, dan aneka produk pastry lainnya. Pasta memiliki beraneka ragam warna dan rasa, mulai dari Vanilla, Coklat, Pandan, dan aneka macam buah-buahan. Pasta diformulasi menyerupai bahan makanan aslinya.
2. Pewarna
Pewarna makanan – Additudemag
Pewarna makanan merupakan bahan yang mempunyai fungsi utama yaitu untuk memberikan warna yang menarik pada makanan. Ada juga pewarna makanan yang menambahkan aroma khas pada makanan. Terdapat 2 jenis pewarna makanan yaitu berupa bubuk dan cairan. Pewarna yang berbahan dasar cair biasanya akan menyatu sempurna dengan makanan yang diolah dalam bentuk cair seperti misalnya pudding. Sedangkan pewarna bubuk, biasanya harus dilarutkan terlebih dahulu kedalam cairan sehingga hasilnya merata.
3. Essence
Nah sedangkan essence merupakan bahan tambahan berupa cairan yang terbuat dari aroma bahan-bahan makanan. Essence bersifat hanya menambahkan aroma dan tidak akan mengubah rasa asli dari makanan. Umumnya essence berupa cairan bening yang teksturnya tidak sepekat pasta. Perlu diingat, penggunaan essence tidak akan mengubah warna makanan.
Nah itu dia tadi penjelasan tentang pasta, pewarna, dan essence yang wajib kalian ketahui nih supaya tidak salah dalam membedakannya.
Sekian artikel tentang Perbedaan Essence, Pewarna, dan Pasta yang wajib kita ketahui, semoga artikel kali ini bermanfaat untuk kalian semua. Sampai jumpa di artikel kami selanjutnya
Permintaan akan pakan ternak yang bernutrisi tinggi sehingga dapat mempercepat proses pertumbuhan hewan menjadi lebih cepat dan sehat menjadi prioritas peternak hewan saat ini. Nutrisi yang baik pada pakan hewan dapat meningkatkan daya tahan hewan ternak terhadap berbagai macam penyakit hewan yang dapat mengancam, serta meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
Pada artikel kali ini kita akan membahas secara detail tentang salah satu produk campuran pakan ternak yaitu lemak yang dilindungi rumen Optima™ 100 dan pakan berlemak untuk monogastrik Optima™ 300. Mari kita simak pembahasannya bersama-sama.nnya bersama-sama.
APA ITU RUMEN DAN RUMEN-STABLE FAT?
Rumen pada sapi
“Hewan ternak membutuhkan Rumen-Stable Fat”
Rumen merupakan bagian terbesar dan menguasai sampai dengan 50 galon dari sebagian makanan yang dicerna. Dari sinilah asal muasal proses mengunyah makanan. Baktri baik dalam Rumen dapat membantu melembutkan dan mencerna pakan sapi dan menyediakan protein untuk membantu pertumbuhan sapi.
Apa yang dimaksud dengan Rumen-Stable Fat?
Rumen-Stable Fatatau Lemak stabil untuk Rumen merupakan asam lemak jenuh yang tidak akan membahayakan dan merusak bakteri baik dalam Rumen, berbeda dengan asam lemak tak jenuh yang yang dapat merusak bakteri dalam Rumen. Jika asam lemak bebas (Free Fatty Acid) terlalu tinggi, dapat menciptakan dan mengkondisikan tingkat keasaman di dalam Rumen. Tingginya tingkat keasaman dapat membunuh mikroba dalam lambung. Jika bakteri baik yang ada dalam Rumen mati, maka dapat menghasilkan proses
pencernaan yang rendah pada hewan ternak sehingga hewan ternak menjadi kurus dan tidak sehat.
UJI COBA BUBUK LEMAK TERHADAP KONDISI RUMEN PADA SAPI
Table kondisi Rumen
Produksi Amonia (NH3) dan Asam Lemak Berantai Pendek (Volatile Fatty Acid) dalam Rumen dapat menunjukan pada kita apakah kondisi Rumen dan mikroba dalam kondisi yang baik.
Kehadiran Amonia memperlihatkan bahwa Rumen dan mikroba memecah pakan menjadi nutrisi dan mensintesis protein. Kehadiran Asam Lemak Berantai Pendek (Volatile Fatty Acid) mengindikasikan bahwa Rumen memecah dan memfermentasi karbohidrat, protein, dan lemak.
Beberapa uji coba yang telah dilakukan menunjukan penambahan Lemak Bubuk Optima™ kedalam pakan ternak tidak akan mempengaruhi kondisi dari Rumen hewan tersebut. Data menunjukan kalau kadar Amonia dan Produksi Lemak Berantai Pendek masih dalam keadaan normal , dimana hal itu mengindikasikan bahwa Lemak Bubuk Optima™ itu Rumen-Stable dan tidak akan mengganggu sistem pencernaan dari Rumen dan juga sangat baik untuk bakteri yang terdapat didalam Rumen.
SAPI PERAH MEMERLUKAN LEBIH BANYAK ENERGI SAAT PERIODE MENYUSUI
Sapi perah memerlukan asupan energi tambahan saat periode menyusui berlangsung. Sapi yang baru melahirkan dan sapi perah dengan kondisi prima biasanya memerlukan lebih banyak energi untuk menghasilkan susu daripada makanan yang bisa mereka makan. Mereka perlu diberikan energi ekstra, jika tidak tubuh mereka akan mengambil energi yang diperlukan dari lemak tubuh yang mereka simpan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan metabolisme yang disebut asetonemia atau ketosis. Ketosis akan menyebabkan sapi mengalami gangguan seperti hasil susu yang sedikit, dan juga berkurangnya berat badan dan juga kehilangan nafsu makan yang akan berakibat pada tingkat kesehatan dari sapi itu sendiri.
Rumen-Stable Fat seperti Optima™ 100 tidak di saponifikas, hal itu berarti sapi dapat mengeksploitasi dan menggunakan energi secara maksimal dari lemak.
GRAFIK PRODUKSI SUSU : PADA KONDISI NORMAL
Periode menyusui sapi perah
Pada kondisi normal, setelah periode puncak menyusui (3 bulan setelah setelah masa awal menyusui), sapi perah akan mengalami periode berkurangnya produksi susu.
HASIL PRODUKSI SUSU : SAPI DENGAN KONDISI NORMAL TERKONTROL DENGAN SAPI YANG DIBERI PAKAN LEMAK BUBUK
Grafik Produksi Susu
Hasil diatas diambil dari uji coba yang dilakukan selama 3 bulan setelah masa awal menyusui (setelah periode puncak produksi susu), yang berlangsung selama 8 minggu. Lemak bubuk ditambahkan sebanyak 2% kedalam pakan. Data menunjukan bahwa Lemak Bubuk Optima™ dapat meningkatkan produksi susu bahkan setelah periode puncak.
Lemak Bubuk Optima™ 100 dapat meningkatkan total produksi susu sampai dengan 5% setelah periode puncak menyusui, dimana Lemak Bubuk Optima™ 185 dapat meningkatkan total produksi susu hingga 20% setelah periode puncak menyusui.
KEUNTUNGAN BERBANDING BIAYA PAKAN
Grafik keuntungan berbanding biaya pakan
Grafik diatas menunjukan keuntungan berbanding biaya pakan ( Menggunakan kurs USD per sapi per hari) = Harga Susu – Biaya Pakan
Keuntungan berbanding biaya pakan dari sapi yang diberi pakan yang telah dicampur dengan suplemen lemak bubuk juga meningkat, bahkan setelah periode puncak menyusui dikarenakan produksi susu yang juga meningkat.
PAKAN LEMAK BUBUK – UNTUK UNGGAS DAN BABI
Kenapa unggas dan babi memerlukan pakan lemak bubuk?
Pertanian dan pemberian pakan ternak yang intensif membutuhkan pakan dengan gizi dan nutrisi terbaik untuk menjaga tingkat produksi tetap beroperasi seefisien mungkin.
Mencampurkan lemak kedalam pakan ternak memberikan manfaat spesial ke hewan ternak dengan meningkatkan energinya. Ternak unggas mendapat manfaat dengan meningkatnya jumlah telur dan juga lebih hematnya rasio jumlah pakan dengan jumlah telur. Babi mendapat manfaat dari bertambahnya jumlah anak babi yang lahir serta meningkatnya kemungkinan bertahan hidup babi dan juga anaknya. Hal itu juga akan menambah berat babi, dimana rasio pemberian pakan pun berkurang.
RUMEN BYPASS FAT : OPTIMA™ 100 (SAPI DAN SAPI PERAH)
PAKAN LEMAK YANG MELINDUNGI RUMEN
Optima™ 100 merupakan produk pakan ternak berbahan dasar sawit dari brand Apical yang terbuat dari minyak sawit yang sudah dipecah. Produk Optima™ 100 dari kami diformulasi khusus untuk menyediakan keseimbangan energi yang lebih tinggi dari sapi dimana hal itu akan meningkatkan tingkat lemak pada susu mereka dan juga jumlah susunya. Produk-produk pakan lemak kami sangat bersaing di pasaran. Membantu para peternak meningkatkan keuntungan yang jauh lebih besar.
Optima™ 100 mengandung 99,50% lemak yang dikhususkan untuk Ruminansia (Sapi). Penelitian yang telah kami lakukan untuk sapi perah menunjukan dengan penambahan Optima™ 100 kedalam pakan sapi dapat meningkatkan hasil perahan susu hingga 30%. Selain itu penambahan Optima™ 100 ini dapat digunakan sebagai penambah nutrisi untuk sapi potong.
KOMPOSISI
Minyak sawit bebas GMO (Organisme yang genetiknya sudah dimodifikasi) yang secara fisik sudah dimurnikan, diberi warna, dan dihilangkan baunya.
SPESIFIKASI TEKNIS
Kandungan lemak = 99,50%
Kadar asam lemak bebas = 1,0% Max
Kelembaban & Lainnya = 0,5% Max
Titik Leleh = 56 – 60 Derajat Celcius
Nilai Iodin (WIJ’S) = 24 Max
Warna = Putih Pucat
Rasa = Tawar
Bentuk Produk = Bubuk/Butiran-butiran kecil
Tingkat Kekeringan = 100%
PROFIL ASAM LEMAK
Asam Lemak Jenuh :
C 14:0 Asam Miristat = Sekitar 0 – 3%
C 16:0 Asam Palmitat = Sekitar 70 – 80%
C 18:0 Asam Stearat = Sekitar 5 – 10%
Asam Lemak Tak Jenuh :
C 18:1> Asam Oleat & yang lebih tinggi = Sekitar 8 – 12%
PENYIMPANAN DAN KADALUARSA
Simpanlah pada tempat yang sejuk dan kering. Jauhkan dari benda yang memiliki bau menyengat dan hindari paparan sinar matahari langsung. Umur simpan 24 bulan.
KEMASAN YANG TERSEDIA
25 Kg berat bersih dengan karung kertas laminasi PE.
750 kantong/sak per 20 fcl
DOSIS PEMBERIAN MAKAN
DOSISYANG DIANJURKAN
TINGKATAN MENYUSUI
AWAL
PERTENGAHAN
AKHIR
Sapi perah/Sapi Potong (Produksi Susu/Tahun)
(0 – 10 Minggu)
(11 – 20 Minggu)
(21 Minggu keatas)
Diatas 9000 Kg
500 – 900 gr
500 – 700 gr
500 gr
6000 – 9000 Kg
500 – 700 gr
300 – 500 gr
300 gr
Dibawah 6000 Kg
300 – 500 gr
300 gr
300 gr
Table dosis penggunaan Optima™ 100
Untuk Sapi dengan tingkat perahan susu yang tinggi yaitu diatas 9000 Kg per tahun, pada minggu awal menyusui perkenalkan pakan ke sapi dengan memberi 100 gr setiap kali makan sebanyak 2 kali sehari. Total konsumsi 200 gr dan lanjutkan selama seminggu.
Setelah itu tingkatkan dosis perlahan diminggu berikutnya mulai dari :
Minggu 2 : 175 gr per makan, 2 kali sehari
Minggu 3 : 250 gr per makan, 2 kali sehari
Minggu 4 : 300 gr per makan, 2 kali sehari
Minggu 5 – 7 : 350 gr per makan, 2 kali sehari
Minggu 8 – 10 : 300 gr per makan, 2 kali sehari
Selanjutnya untuk Minggu ke 11- 20, Kurangi dosis menjadi 250 gr per makan, dua kali sehari.
Untuk minggu 20 keatas, lanjutkan dengan dosis 200 gr per makan, dua kali sehari.
Selanjutnya Untuk Sapi dengan tingkat perahan susu menengah, yaitu sekitar 6000 – 9000 Kg per tahun, untuk proses perkenalan produk pada minggu pertama, dapat deberikan 75 gr per sekali makan selama 2 kali sehari.
Setelah proses pengenalan produk pakan kesapi pada minggu pertama, lanjutkan dengan diminggu berikutnya dengan dosis seperti berikut :
Minggu 2 : 150 gr per makan, 2 kali sehari
Minggu 3 : 200 gr per makan, 2 kali sehari
Minggu 4 : 250 gr per makan, 2 kali sehari
Minggu 5 – 7 : 300 gr per makan, 2 kali sehari
Minggu 8 – 10 : 250 gr per makan, 2 kali sehari
Pada minggu ke 11 – 20, berikan 200 gr per makan sebanyak 2 kali sehari. Dilanjutkan dengan pemberian 150 gr per makan untuk minggu 21 keatas.
Yang terakhir, Untuk sapi perah dengan tingkat produksi susu yang rendah, yaitu dibawah 6000 Kg per tahun, proses perkenalan produk dengan memberikan dosis 50 gr per makan, dua kali sehari.
Proses pemberian makan berlanjut untuk minggu selanjutnya dengan dosis seperti berikut :
Minggu 2 : 100 gr per makan, 2 kali sehari
Minggu 3 : 150 gr per makan, 2 kali sehari
Minggu 4 : 200 gr per makan, 2 kali sehari
Minggu 5 – 7 : 250 gr per makan, 2 kali sehari
Minggu 8 – 10 : 200 gr per makan, 2 kali sehari
Untuk minggu 11 – 20, pemberian makan dilanjutkan dengan dosis sebanyak 150 gr per makan sebanyak 2 kali per hari. Dilanjutkan dengan pemberian 200 gr per makan sebanyak 2 kali sehari.
PAKAN TERNAK : OPTIMA™ 300 (UNGGAS DAN BABI)
PAKAN LEMAK UNTUK HEWAN MONOGASTRIK (Mengandung Lecithin)
Optima™ 300 merupakan suplemen pakan lemak yang menjadi sumber energi berkonsentrasi tinggi yang diproduksi dari 100% minyak sawit murni dimana tidak terhidrogenasi dan bebas lemak trans.
Optima™300 merupakan pakan yang mengandung lecithin yang akan meningkatkan sifat pengemulsi dimana hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan mencerna dari unggas, babi, dan hewan peliharaan.
Mengandung 94% lemak dengan penambahan 5% lecithin sebagai pengemulsi agar makanan lebih mudah dicerna. Optima™ 300 diperuntukan untuk hewan seperti : Babi, Ikan, Ayam, dll. Kegunaan secara umum yaitu penambah nutrisi.
KOMPOSISI
Minyak sawit bebas GMO (Organisme yang genetiknya sudah dimodifikasi) yang secara fisik sudah dimurnikan, diberi warna, dan dihilangkan baunya serta mengandung licithin.
SPESIFIKASI TEKNIS
Kandungan Lemak : 94,00%
Kadar Asam Lemak Bebas : 2,0% Max
Kelembaban & Lainnya : 0,5% Max
Titik Leleh : 56 Derajat Celcius (Minimal)
Nilai Iodin (WIJ’S) : 24 Max
Warna : Kuning krem
Bentuk Produk : Bubuk/Butiran-butiran kecil
Lechitin : Ada
Tingkat Kekeringan : 100%
PROFIL ASAM LEMAK
Asam Lemak Jenuh :
C 14:0 Asam Miristat = Sekitar 0 – 3%
C 16:0 Asam Palmitat = Sekitar 70 – 80%
C 18:0 Asam Stearat = Sekitar 5 – 10%
Asam Lemak Tak Jenuh : C 18:1 Asam Oleat = Sekitar 8 – 15%
C 18:2> Asam Oleat & yang lebih tinggi = Sekitar 4 – 10%
PENYIMPANAN DAN KADALUARSA
Simpanlah pada tempat yang sejuk dan kering. Jauhkan dari benda yang memiliki bau menyengat dan hindari paparan sinar matahari langsung. Umur simpan 24 bulan.
KEMASAN YANG TERSEDIA
25 Kg berat bersih dengan karung kertas laminasi PE.
750 kantong/sak per 20 fcl
Nah itu dia artikel tentang Pakan Ternak Optima™ 100 dan 300, semoga artikel kali ini bermanfaat untuk kalian semua. Sampai jumpa di artikel kami selanjutnya
Sekilas, baking soda dan baking powder memang terlihat sama dari segi bentuk dan warna. Akan tetapi, kedua bahan yang biasanya dipergunakan dalam pembuatan kue ini memiliki unsur komponen yang berbeda. Selain itu, Fungsi keduanya dalam pembuatan makanan pun berbeda.
Nah dalam artikel kali ini, kita akan membahas apa yang menjadi perbedaan kedua bahan ini. Dengan mengetahui perbedaannya, diharapkan kalian tidak salah dalam menggunakan bahan ini kedalam resep kalian.
Kandungan dari Baking Soda dan Baking Powder
Ilustrasi Baking Soda
Sekilas memang sulit membedakan antara baking soda dan baking powder. Baking soda seluruhnya terbuat dari natrium bikarbonat atau sodium bikarbonat, sedangkan baking powder tidak seluruhnya terbuat dari natrium bikarbonat, melainkan campuran beberapa zat lain.
Natrium bikarbonat yang terkandung dalam baking soda memiliki sifat basa yang bila dikombinasikan dengan sesuatu yang asam akan menghasilkan karbon dioksida (CO2). Karbon dioksida ini muncul dalam bentuk gelembung yang dapat mengangkat naik sebuah adonan kue.
Selain natrium bukarbonat, baking powder juga mengandung zat lain yang biasa disebut dengan zat penstabil lembam yang merupakan istilah untuk bahan yang tidak aktif yang berfungsi menjaga campuran agar tidak bereaksi. Zat ini akan menghasilkan sifat lebih asam pada baking powder.
Pengaplikasian pada Makanan
Baking soda terbuat dari 100 persen sodium bikarbonat yang mampu bereaksi cepat segera setelah dicampurakan dengan bahan cair dengan komposisi asam sehingga memproduksi karbon dioksida. Baking soda biasa digunakan untuk membuat makanan-makanan dengan campuran asam seperti yogurt, keju, buttermilk, sor cream dan lainnya.
Hal ini dikarenakan reaksi antara baking soda dan asam akan membentuk gelembung-gelembung yang akan mengembangkan adonan kue. Kesimpulannya, baking soda cocok digunakan untuk adonan kue yang mengandung bahan asam.
Sedangkan baking powder adalah baking soda dengan tambahan zat lain seperti bubuk asam, dan bubuk tartar sehingga memiliki efek lebih besar saat digunakan untuk proses memanggang kue. Kandungan asam dari baking powder membuat anda tidak perlu lagi menambahkan bahan yang bersifat asam kedalam adonan.
Selain itu, kemampuan mengembangkan adonan baking powder secara instan sangat cocok menjadi bahan untuk kue yang dipanggang. Baking powder akan memberi hasil yang renyah pada kue.
Pengaruh Terhadap Rasa Makanan
Tina Nord/Pexels
Seperti yang sudah kita jelaskan tadi, baking soda memiliki sifat basa, sehingga penggunaan bahan ini perlu diperhatikan dengan teliti agai tidak merusak rasa makanan. Terlalu banyak menggunakan baking soda akan memberikan rasa pahit pada kue yang kita buat. Rasa pahit ini sendiri timbul karena natrium bikarbonat yang bereaksi dengan sodium asam pirofosfat dan bahan pengemulsinya.
Sementara itu, penggunaan baking powder yang cukup banyak tidak akan begitu mempengaruhi rasa. Hal ini dikarenakan kandungan dari sodium bikarbonat yang sudah ternetralisir oleh adanya kandungan asam yang dicampurakan.
Jadi, ketika resep kue yang secara spesifik memasukan bahan seperti baking soda atau baking powder, sebaiknya anda tidak menggantinya denga nsatu sama lain, karena hal ini dapat menghasilkan suatu makanan yang berbeda dari yang sudah seharusnya.
Kegunaan Lain dari Baking Soda
Berbeda dengan baking powder yang hanya bisa digunakan sebagai bahan dalam resep pembuatan kue, baking soda memiliki kegunaan lain.
Baking soda memiliki banyak manfaat dalam urusan rumah tangga, dimana kandungan basa pada baking soda kerap dijadikan sebagai alat pembersih untuk membersihkan noda membandel pada prabotan dapur. Tak hanya itu, baking soda juga kerap digunakan untuk menghilangkan bau tak sedap pada wadah makanan.
Nah dari sini kita sudah mengetahui perbedaan dari dua zat ini, semoga kedepannya kalian tidak salah dalam penggunaan baking soda dan baking powder.
Sekian artikel dari kami, sampai berjumpa di artikel selanjutnya,
Roti tawar merupakan salah satu menu sarapan paling umum yang dikonsumsi masyarakat. Masuk kedalam menu sarapan sederhana, roti ini tidak memiliki rasa khusus. Oleh karena itu perlunya penambahan toping lain untuk menambah rasa pada roti.
Biasanya roti tawar diolesi oleh margarin, ditaburi meses cokelat, susu kental manis, selai, dan lain sebagainya. Roti tawar sangat mudah ditemukan di berbagai toko, minimarket, warung, dll.
Sedangkan roti manis memiliki cita rasa manis yang banyak digemari oleh masyarakat. Roti manis dapat menjadi kudapan pendamping untuk kopi maupun susu. Kini banyak warung – warung, toko, dan minimarket yang menyediakan roti manis.
Nah pada kesempatan kali ini kita akan bahas proses dan cara membuat roti tawar dan roti manis, sehingga kita tidak perlu lagi membelinya. Resepnya yang sederhana dan mudah dibuat dapat menjadi ide usaha dirumah loh.
Resep dan Bahan Dalam Pembuatan Roti Tawar
Sebelum kita mulai membuat roti tawar, pertama-tama sediakan dulu bahan-bahannya seperti:
Kumpulkan semua bahan yang sudah kita siapkan tadi. Siapkan panci, lalu panaskan susu dan mentega dalam panci kecil dengan api sedang. Angkat dari api saat mentega sudah melelh dan sisihkan hingga dingin.
Tuangkan sekitar 118 ml air hangat kedalam mangkuk kecil. Masukan ragi secara perlahan ke dalam mangkuk sambil diaduk. Pengadukan yang konstan saat menambahkan ragi akan mencegahnya menggumpal. Sisihkan ragi selama sekitar 5 menit.
Pada mangkuk besar, tambahkan gula, garam dan sisa air hangat. Campur hingga rata. Sambil mencampur, periksa panci berisi susu dan mentega yang kita dinginkan tadi. Jika suhunya dirasa tidak terlalu panas dan masih hangat, tuangkan cairan itu kedalam mangkuk besar.
Tuang air ragi ke dalam mangkuk besar. Penting untuk diingat pada saat menuangkan ragi pastikan adonan hangat, bukan panas mendidih karena cairan yang panas dapat membunuh ragi dan menyebabkan roti tidak mengembang dengan baik.
Campur tepung roti sedikit demi sedikit kedalam adonan. Setelah beberapa kali penuangan, adonan akan mulai kaku dan sulit untuk dicampurkan dengan sendok kayu.
Proses Menguleni Adonan Roti
Ilustrasi Menguleni Adonan Roti – Life Of Pix / Pexels
Keluarkan Adonan yang sudah dicampur tadi ke atas papan yang sudah ditaburi tepung kering dan mulailah menguleni adonan.
Taburkan sedikit tepung agar tidak lengket sambil menguleni adonan hingga halus. Setelah adonan dirasa sudah halus, letakan adonan ke dalam mangkuk besar yang sudah diolesi dengan mentega atau minyak. Pastikan ukuran mangkuk 2 hingga 3 kali ukuran adonan karena adonan akan mengembang.
Tutup mangkuk yang berisi adonan tadi dengan lap bersih dan biarkan adonan mengembang pada suhu ruangan hingga mengembang kurang lebih selama 1 jam.
Proses Membentuk Roti
Setelah 1 jam menunggu, keluarkan adonan dari dalam mangkuk. Tekan dan pukul adonan dan tempatkan adonan ke atas papan yang sudah ditaburi tepung sambil di uleni sekitar kurang lebih 5 menit.
Bagi adonan yang kita buat tadi menjadi dua bagian dan bentuk masing-masing bagian menjadi roti dengan bentuk persegi panjang.
Proses Pemanggangan Roti
Taruh roti yang sudah kita uleni tadi kedalam wadah dan tutup lagi dengan handuk selama kurang lebih 30 menit hingga mengembang dua kali lipat.
Panaskan oven dengan suhu kurang lebih 190 derajat celcius. lalu panggang roti selama kurang lebih 45 menit ata sampai kulit roti berwarna cokelat keemasan.
Keluarkan roti yang sudah matang tadi dari oven dan tunggu hingga dingin. Potong roti yang sudah dingin berbentuk persegi dan roti tawar siap disajikan.
Resep dan Bahan Dalam Pembuatan Roti Manis
Roti Manis – Cats Coming / Pexels
Setelah sebelumnya kita membuat roti tawar, nah sekarang giliran kita membuat roti manis. Cara membuatnya sangat sederhana dan mudah untuk dipraktekan. Pertama – tama siapkan bahan – bahannya dulu yaitu:
2 Butir kuning telur (jika ingin roti lebih lembut lagi dapat menambahkan 4 butir kuning telur)
1/2 sdt Bread Improver (Bisa menggunakan Bakels Dobrim, dll)
25 gr Susu bubuk full cream (dapat menggunakan susu full cream premix khusus kue seperti Mil-Q, prime milk powder, AMPEC full cream milk powder atau jika tidak mau repot dapat menambahkan susu bubuk yang mudah ditemukan dipasaran)
100 gr Gula pasir
Air es atau susu dingin secukupnya
40 gr Butter
40 gr Margarin (dapat menggunakan medalia margarin)
1 sdt Garam
100 gr Tepung protein sedang
400 gr Tepung protein tinggi
11 gr Ragi Instant (Dapat menggunakan Magest atau Fermipan)
Cara dan Proses Pembuatan
Pada tahap pertama campurkan tepung terigu, gula pasir, ragi instant, bread improver dan juga susu bubuk. Aduk semua bahan yang kita campurkan tadi sambil menambahkan kuning telur, aduk hingga rata.
Beri sedikit air es kedalam adonan campuran yang kita campurkan tadi sambil di uleni. kemudian masukan mentega, margarin dan garam secukupnya, uleni hingga adonan lentur dan kalis.
Proses Pembentukan dan Pemanggangan Roti Manis
Setelah selesai melakukan proses pencampuran adonan, bagi adonan sesuai dengan selera kalian. Lakukan proses rounding sampai permukaan adonan halus, Rounding merupakan proses untuk membulatkan adonan, baik dengan menggunakan tangan maupun mesin, lalu diamkan adonan kurang lebih selama 15 menit.
Adonan yang sudah kita bulatkan tadi kita giling hingga berbentuk pipih dan beri isi sesuai selera. Bentuklah adonan pipih sesua dengan keinginan kalian.
Lakukan proses proofing kurang lebih selama 60 menit. Proofing adalah tahapan dalam pembuatan roti untuk mengaktifkan ragi dalam adonan roti dengan cara memberi waktu istirahat pada adonan untuk proses fermentasi ragi. Jika adonan ragi tidak difermentasi, ragi tidak bisa melepas karbondioksida sehingga protein dalam tepung yang bernama gluten tidak akan meregang untuk menahan gelembung udara.
Olesi adonan roti yang sudah didiamkan tadi dengan campuran kuning telur dan susu, kemudian panggang dengan suhu 175 derajat selama kurang lebih 20 menit. Angkat dan dinginkan roti yang kita panggang tadi. Roti manis yang lembut dan enak siap untuk disajikan.
Sekian dari kami artikel tentang Proses Pembuatan Roti Tawar dan Roti Manis. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Jika anda baru dalam dunia pembuatan roti, terkadang pasti mengalami kejadian seperti roti tidak mengembang, warna dari roti pucat, tekstur roti yang keras.
Nah di artikel kali ini kami akan menulis beberapa faktor yang menyebabkan roti menjadi gagal. Yuk mari kita simak bersama.
Masalah pada Ragi
Kesalahan yang umum terjadi dimana dapat menyebabkan roti tidak mengembang adalah karena ragi. Biasanya ragi yang sudah lama dan kering dapat menyebabkan adonan roti tidak mengembang sempurna.
Sebaiknya, sebelum menggunakan ragi, pastikan ragi masih baru dan kering. Hindari menggunakan ragi yang terlalu dekat dengan tanggal kadaluarsa. Dan juga jangan lupa pastikan ragi masih dalam keadaan aktif.
Untuk mengecek apakah ragi masih aktif atau tidak itu cukup mudah, kamu hanya perlu mencampurkan 1 saset ragi kering kedalam 1/2 cup air hangat dan 1 sdt gula. kemudian aduk sebentar dan tunggu selama 5 – 10 menit. Bila setelah didiamkan muncul banyak gelembung, itu tandanya ragi masih aktif.
Air yang Digunakan Terlalu Panas
Dalam proses pengadukan adonan, menggunakan air yang terlalu panas dapat mematikan ragi dan menyebabkan adonan tidak bisa mengembang dengan sempurna.
Pastikan suhu air yang digunakan berkisar antara 40 – 46 derajat celsuius.
Penggunaan Garam yang Terlalu Banyak
Hal yang tak kalah penting yang perlu diperhatikan saat membuat roti adalah takaran garam yang digunakan. garam merupakan bahan makanan yang mampu mematikan kemampuan ragi untuk mengembang.
Bila adonan yang kita buat memerlukan garam, pastikan untuk menggunakannya secukupnya. Jangan mencampurkan garam bersamaan dengan campuran ragi. Lebih baik campurkan garam setelah adonan tepung berbentuk.
Penyebab Volume Roti yang Terlalu Kecil atau Besar
Ilustrasi Tekstur Roti – Marianna OLE / Pexels
Beberapa penyebab volume roti terlalu kecil antara lain: penggunaan tepung yang lemah, kekurangan lemak, proses pengadukan adonan yang kurang lama, adonan over mixing, adonan over proof, terlalu lama fermentasi sebelum pembentukan, dan juga suhu oven yang terlalu panas
Sedangkan penyebab volume roti terlalu besar antara lain: Kurangnya penggunaan garam. menggunakan tepung yang tidak cocok dengan resep, adonan over proof juga dapat menyebabkan volume roti yang terlalu besar, berat adonan yang terlalu banyak dalam satu cetakan, dan juga suhu oven yang kurang panas saat digunakan.
Penggunaan Tepung yang Kurang Tepat
Dalam pembuatan adonan roti, penggunaan tepung yang kurang tepat dapat menyebabkan volume roti menjadi terlalu kecil ataupun terlalu besar.
Selain itu, kualitas tepung yang digunakan dapat mempengaruhi tekstur dan warna roti. Roti terlihat lebih pucat dan tekstur lebih keras.
Proses Pengadukan Roti yang Kurang Tepat
Proses Pembuatan Adonan Roti – Katerina Holmes / Pexels
Diperlukan pengadukan yang tepat untuk membuat tekstur roti yang sesuai dengan yang kita inginkan. Proses pengadukan yang kurang kalis dapat mempengaruhi jaringan dan tekstur roti.
Selain dapat mempengaruhi tekstur roti, pengadukan yang kurang tepat juga dapat mempengaruhi warna dan juga volume roti yang dihasilkan.
Nah sekian dari kami artikel tentang kesalahan yang sering terjadi saat proses pembuatan roti. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Dalam membuat sebuah adonan roti terkadang diperlukan Bread Improver di dalam resepnya. Tapi taukah kalian apa itu Bread Improver? Apakah bahan itu benar-benar meningkatkan kualitas roti anda? Nah dalam artikel kali ini kita akan membahas apa itu Bread Improver khususnya Bread Improver dari Bakels yaitu Dobrim™.
Apa Itu Bread Improver?
Ilustrasi Roti – JillWelington / pixabay
Bread Improver atau yang dipasaran lebih dikenal dengan nama Unipan atau baker bonus merupakan bahan tambahan roti yang ditambahkan dengan tujuan agar hasil roti bertekstur lebih lembut, fermentasi berjalan lebih cepat dan roti memiliki serat yang halus.
Bahan utama dari Bread Improver adalah Ragi. Biasanya juga terkandung emulsifier, dimana dapat membantu untuk membuat roti lebih lembut dan empuk. Selain emulsifier, terdapat juga enzim yang dapat membantu meningkatkan tekstur dan daya tahan roti, atau asam askorbat (vitamin C), yang dapat membantu meningkatkan volume roti.
Beberapa orang mungkin bertanya-tanya apakah kita dapat mengganti Bread Improver dengan ragi? Karena sama-sama mempercepat proses fermentasi. Akan tetapi, banyak resep yang malahan menggunakan kedua bahan tersebut dalam pembuatanya. Enzim dan asam askorbat yang terkandung dalam Bread Improver dapat membantu ragi untuk lebih aktif dan mencapai tingkat mengembang yang maksimal
Bread Improver Bakels Dobrim™ Bakels
Dobrim merupakan salah satu produk Bread Improver dari Bakels. Pada mulanya produk Bakels di distribusikan di Indonesia melalui PD Hero. Setelah itu PT Bakels Indonesia Hadir yang merupakan perwakilan langsung dari Bakels Group untuk mendukung distribusi yang sudah dilakukan PD Hero dan juga untuk meningkatkan jumlah variasi produk yang hadir di Indonesia.
Salah satu produk Bread Improver andalan dari Bakels adalah Dobrim™ 500 yang direkomendasikan untuk mixing dengan tangan maupun mesin pada adonan no time dough.
Selain Dobrim™ 500 ada juga varian lain dari Dobrim seperti Dobrim™ 1000, 2000, 3000, dan juga Quantum Universal.
Bakels Dobrim™ 1000 biasanya diaplikasikan untuk tipe roti ekonomis. Bread Improver satu ini berbentuk bubuk wheat-based yang akan membuat hasil roti menjadi lebih lembut dengan tekstur dan volume lebih besar.
Ada juga varian Bakels Dobrim™ 2000 yang merupakan Bread Improver berbentuk bubuk yang cocok digunakan untuk semua tipe roti. Dapat meningkatkan tekstur dan tingkat kelembutan roti menjadi lebih baik dengan volume yang besar. Selain itu juga berfungsi sebagai anti staling sampai 4 hari.
Varian Bakels Dobrim™ 3000 sebenarnya mirip dengan varian 2000, bedanya hanya pada anti staling pada Dobrim™ 3000 yang mencapai 7 hari.
Nah yang terakhir ada Bakels Quantum Universal yang dimana Bread Improver ini berbentuk bubuk Soy-Based yang cocok diaplikasikan ke segala jenis dan tipe roti. Hasil yang didapat nanti setelah mengaplikasikan produk ini adalah roti menjadi lebih lembut dengan volume yang lebih besar.
Nah sekian dari kami artikel tentang Bread Improver Dobrim dari Bakels. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Kita sudah pasti mengenal makanan seperti risols, udang goreng crispy, roti goreng, nugget, dan masih banyak lagi. Makanan tersebut memiliki tekstur luar yang renyah dan garing. Tidak seperti ayam crispy yang menggunakan tepung untuk membuat tekstur crispy di lapisan luarnya, makanan yang kita sebut tadi justru menggunakan roti sebagai pelapis adonannya. Roti yang dimaksud adalah tepung roti atau breadcrumb.
Tepung Roti adalah salah satu bahan yang banyak digunakan untuk melapisi makanan sehingga menciptakan tekstur renyah dan garing pada makanan. Tepung roti sering dikenal dengan nama Breadcrumb atau panko (jepang).
Disini kita akan mengenalkan berbagai macam tepung roti serta kegunaanya agar tidak salah pilih. Nah, untuk lebih jelasnya yuk simak ulasan dibawah ya supaya lebih paham tentang tepung roti.
Jenis Tepung Roti
Tepung roti memiliki berbagai macam jenis dan kegunaan berbeda pula. Biasanya perbedaan yang paling mencolok ada pada warna tepung yang digunakan untuk membuat makanan.
Mari kita bahas jenis dan kegunaan tepung roti berdasarkan tekstur dan warna serta pengaplikasiannya pada makanan.
Tepung Roti Putih Kering
Varian tepung roti satu ini dapat ditemukan dengan mudah dipasaran. Jenis tepung roti ini biasa digunakan untuk membuat aneka makanan seperti udang goreng tepung, chicken katsu, dll.
Tepung roti putih umumnya digunakan untuk melapisi daging merah, ayam, udang agar tercipta tekstur yang renyah dan garing pada lapisan makanan.
Pada umumnya, tepung roti putih dihasilkan dari bahan baku roti tawar yang telah dikupas kulitnya. Roti tawar tersebut kemudian dikeringkan dengan cara dijemur dibawah terik matahari atau menggunakan oven dengan suhu sekitar 120 derajat sampai benar-benar kering.
Pada saat proses pengeringan roti, harap dipastikan suhu oven tidak terlalu panas karena dapat menyebabkan roti menjadi gosong dan berwarna kecokelatan. Setelah roti tawar selesai dikeringkan, makan roti tawar dapat dihaluskan sesua dengan tingkat tekstur yang diinginkan. Setelah dihaluskan, anda dapat menyimpan tepung roti yang anda buat dalam toples kedap udara.
Tepung Roti Putih Basah
Jenis tepung roti berikut ini merupakan tepung roti jenis basah. Dinamakan tepung roti jenis basah, karena penggunaanya sebagai campuran dari isian suatu makanan. Misalnya, Ketika kita ingin membuat risoles ayam, maka isian ayam yang bisa dicampur dengan tepung roti basah.
Selain sebagai campuran untuk isian makanan, tepung roti putih basah juga dapat membantu mengentalkan adonan puding, tambahan untuk adonan cake, dan juga dapat digunakan sebagai pengental saus tomat.
Tepung Roti Coklat Kering
Ilustrasi Tepung Roti – congerdesign / pixabay
Tepung roti coklat kering dapat dengan mudah ditemukan di toko kue terdekat di kota anda. Jenis tepung roti ini biasa dipakai untuk taburan masakan yang akan digoreng atau dipanggang. Contoh makanan yang menggunakan tepung roti coklat kering adalah kroket dan risoles.
Pada umumnya, cara membuat tepung roti jenis yang satu ini hampir mirip dengan cara membuat tepung roti lainnya. Bedanya adalah proses pengeringannya yang sampai membuat roti menjadi berwarna gelap kecoklatan. Selain itu, pada saat membuat tepung roti putih, kulit roti dibuang terlebih dahulu sedangkan pada saat membuat tepung roti coklat kering, kulit roti tidak dibuang.
Tepung Roti Jepang / Panko
Tepung Roti Panko
Tepung roti jepang atau yang biasa kita kenal dengan panko cenderung memiliki tekstur lebih kasar dari tepung roti lainnya. Butirannya yang lebih besar dan bila digoreng akan menghasilkan olahan yang lebih garing. Pada saat digigit, makanan yang menggunakan tepung roti jepang akan lebih kriuk.
Tepung ini disebut sebagai tepung roti jepang karena biasanya digunakan untuk menggoreng makanan khas jepang seperti tepura, katsu, dan sushi goreng crispy.
Nah sekian dari kami artikel tentang Macam-Macam Tepung Roti Serta Kegunaanya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Ilustrasi Menggoreng dengan Minyak Padat – designer798 / pixabay
Belakangan ini, harga minyak goreng sudah berangsur-angsur membaik. Tidak seperti sebelumnya dimana harga minyak goreng sangat tidak terkontrol dan meresahkan masyarakat.
Harga minyak goreng saat ini berada pada kisaran Rp. 15.000 per liter hingga Rp. 18.000 per liter. Selain harganya yang sudah relatif stabil, stoknya pun sekarang sudah banyak dan tidak lagi langka di masyarakat.
Bagi masyarakat kelas menengah atas, kenaikan harga minyak goreng bukan menjadi masalah besar untuk mereka. Akan tetapi untuk pelaku usaha menengah kecil, mereka perlu mencari alternatif andai saja harga minyak goreng kembali melambung.
Minyak Padat Untuk Pengganti Minyak Goreng
Minyak padat memang belum begitu familiar di telinga masyarakat kita. Masyarakat masih belum begitu tahu fungsi dan manfaat minyak padat.
Selain itu, minyak padat juga sangat jarang yang menjual di warung-warung, maupun minimarket. Biasanya minyak padat dijual dalam kemasan besar dan hanya tersedia di beberapa tobaku (toko bahan kue).
Para pelaku usaha seperti ayam goreng krispi, donat, dan lainnya biasanya menggunakan minyak padat ketimbang minyak goreng.
Minyak padat memiliki tekstur seperti butter atau mentega putih. Jika dipanaskan, minyak padat akan mencair dan berbentuk seperti minyak goreng yang siap untuk digunakan.
Minyak padat umumnya terbuat dari minyak kelapa sawit, minyak kelapa atau lemak hewani seperti babi atau sapi. Dalam pembuatannya, minyak padat melalui proses yang dinamakan hidrogenasi. Selain itu minyak padat biasanya melalui proses pemurnian hingga 2x lipat dibandingkan minyak goreng pada umumnya.
Salah satu kelebihan minyak padat yang paling menonjol adalah kemampuan minyak padat membeku pada suhu yang lebih tinggi ketimbang minyak goreng. Sehingga makanan yang digoreng dengan minyak padat tidak berminyak karena makanan yang digoreng menggunakan minyak padat cenderung tidak menyerap minyak.
Maka dari itu, para pelaku usaha seperti toko donat, penjual ayam krispi, geprek, kentang goreng, dan sebagainya menggunakan minyak padat untuk menarik perhatian konsumen. Karena hasil menggoreng menggunakan minyak padat akan terlihat lebih ‘sehat’ karena tidak berminyak.
Minyak padat juga dinilai mampu membantu makanan agar memiliki tekstur dan aroma yang khas,tidak berbau apek dan menghasilkan minyak jelantah yang jauh lebih sedikit ketimbang minyak goreng pada umumnya.
Penggunaan minyak padat juga sangat hemat karena minyak padat dapat digunakan jauh lebih banyak dan makanan yang digoreng menggunakan minyak padat tidak banyak menyerap minyak. Selain itu karena minyak padat membeku pada suhu yang lebih tinggi dari minyak goreng, minyak padat dapat membuat makanan lebih garing dan tahan lama.
Kekurangan Minyak Padat
Selain kelebihan yang kita jelaskan tadi, minyak padat memiliki beberapa kekurangan. Minyak padat biasanya dijual dalam jumlah besar karena lebih sering digunakan untuk kepentingan usaha seperti restoran, rumah makan cepat saji, industri, dll.
Selain itu, minyak padat lebih susah di dapatkan karena hanya dijual di beberapa toko saja. Harganya yang mahal juga menjadi pertimbangan masyarakat dalam menggunakan minyak padat.
Sekarang masyarakat harus lebih cermat lagi dalam memilih minyak goreng sesuai dengan fungsi dan kegunaanya, jangan lupa juga kemampuan masing-masing.
Nah sekian dari kami artikel tentang Kelebihan dan Kekurangan Minyak Padat. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Kue identik dengan rasa manis. Ketika kalian memakan kue yang rasanya manis, hal pertama yang terlintas dipikiran kalian pastilah gula. Gula membuat semua yang kalian makan terasa manis. Namun dalam urusan pembuatan kue, selain memberikan rasa manis gula juga dapat menstabilkan adonan, menambahkan tekstur dan mempengaruhi rasa makanan yang kita buat.
Nah oleh sebab itu, pentingnya untuk mengetahui jenis-jenis gula karena tiap jenis gula memiliki rasa dan fungsi yang berbeda ketika digunakan dalam berbagai macam resep.
Asal Gula
Dalam pembuatannya, gula berasal dari tebu, aren, kelapa, jagung, daun stevia, dll.
Akan tetapi disini kami hanya akan membahas gula yang berasal dari tebu, aren, dan kelapa saja.
Macam-Macam Gula
Ada berbagai macam gula yang ada saat ini, akan tetapi beberapa jenis gula ini sangat populer dikalangan bakers yang digunakan sebagai campuran pembuatan adonan kue, roti, dan aneka produk bakery lainnya.
Dalam pengelompokannya, gula yang kami bahas akan kami kelompokan menjadi 2 berdasarkan warnanya.
Gula Berdasarkan warna Putih
1. Gula Pasir
Jenis gula satu ini merupakan jenis yang paling umum di masyarakat. Tiap orang yang menyebut gula pasti yang dimaksud adalah gula pasir. Gula satu ini merupakan gula serba guna yang bisa digunakan untuk apa saja mulai dari masakan, olahan minuman, maupun pembuatan kue.
Memiliki bentuk kristal-kristal kecil, gula pasir terbuat dari cairan tebu. Gula pasir juga sering disebut dengan gula rafinasi dan juga gula dapur.
2. Gula Cair
Gula cair merupakan gula dalam bentuk cairan. Disebut juga dengan simple syrup, yaitu dengan mencairkan gula dan air dengan perbandingan 1:1.
Selain mencairkan gula pasir dan air, sirup jagung tinggi fruktosa juga bisa dikatakan gula cair.
Dalam pengemasannya, gula cair dipasaran saat ini dikemas dalam bentuk botol praktis dan ada juga dalam jerigen.
Dalam pembuatan kue, sirup jagung tinggi fruktosa jarang digunakan, cukup dengan menggunakan simple syrup saja.
3. Gula Halus atau Gula Bubuk (Icing Sugar)
Gula Halus / Icing Sugar – congerdesign / Pixabay
Gula Halus atau yang sering disebut dengan icing sugar merupakan gula pasir yang melalu proses penggilingan hingga halus yang kemudian dicampur dengan tepung jagung agar tidak terjadi penggumpalan.
Jenis gula satu ini sering digunakan sebagai topping hiasan kue, topping donat, dan dekorasi kue kering karena mudah mencair.
Dalam membuat kue, gula bubuk atau halus berbeda dengan icing sugar, karena gula halus
dalam pembuatan kue tidak boleh mengandung campuran tepung jagung. Gula halus untuk campuran kue dapat mempercepat pengocokan dan mengubah tekstur kue.
Ada juga gula halus sebagai topping donat. Gula ini sedikit berbeda dengan gula halus biasa karena sidah ditambahkan rasa mint yang memberikan sensasi dingin saat mengunyah donat.
Gula kastor atau dalam bahasa inggrisnya caster sugar merupakan gula pasir yang memiliki butiran lebih kecil dan halus dibandingkan dengan gula pasir pada umumnya.
Gula kastor terbuat dari gula pasir tanpa penambahan tepung jagung. Karena ukuran kristalnya yang lebih kecil dibandingkan dengan gula pasir, gula kastor cenderung lebih cepat mencair ketimbang gula cair.
Dari segi harga, gula kastor jelas lebih mahal ketimbang gula pasir biasa.
Gula Berdasarkan Warna Cokelat
1. Brown Sugar
Dari namanya saja sudah jelas gula ini merupakan gula berwarna coklat. Dalam dunia baking, ada dua macam brown sugar yang biasa digunakan yaitu. Dark Brown Sugar dan Light Brown Sugar.
Dari segi tekstur, brown sugar mirip seperti gula pasir. Hanya saja warna dari brown sugar yaitu coklat dan terasa lebih lembab dan lebih mudah menggumpal jika disimpan dalam toples.
Untuk membuat brown sugar diperlukan gula tebu yang masih mengandung molase dari hasil refinasi gula. Produk hasil olahan tadi biasanya diberi nama raw brown sugar, natural brown sugar, atau muscovado. Namun brown sugar yang beredar dipasaran kebanyakan gula pasir refinasi yang agar berwarna kecokelatan diberi tambahan sirup molase. Memiliki aroma karamel dan terasa lembab.
2. Gula Aren
Ilustrasi Es Kopi Dengan Gula Aren
Masyarakat sering mengira kalau gula aren itu sama dengan gula merah atau gula kelapa. Padahal keduanya merupakan jenis gula yang berbeda dan memiliki rasa dan aroma yang jelas berbeda.
Gula aren berasal dari getah pohon palem yang direbus dan di diamkan hingga mengkristal. Memiliki rasa yang mirip dengan karamel serta memiliki warna cokelat tua.
Saat ini gula aren sangat populer sebagai campuran kopi kekinian. Selain bentuk cair, gula aren juga tersedia dalam bentuk bubuk atau lebih dikenal dengan palm sugar. Tetapi perhatikan juga label kemasan gula aren yang ingin anda beli karena ada juga palm sugar yang ternyata merupakan gula kelapa.
3. Gula Kelapa
Gula kelapa merupakan hasil olahan gula yang terbuat dari getah pohon kelapa yang diolah sehingga menjadi gula yang berwarna kecoklatan.
Gula kelapa dipercaya jauh lebih sehat dibandingkan gula tebu karena memiliki indeks glikemik yang lebih rendah.
Nah sekian dari kami artikel tentang 7 macam gula yang wajib diketahui. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Gula merupakan salah satu bahan pemanis utama dalam berbagai olahan makanan dan minuman. Rasanya yang manis digemari mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Ada berbagai jenis gula mulai dari gula halus, gula pasir, gula cair, gula kastor, dll.
Pada kesempatan ini kami akan membahas tentang gula halus beserta kegunaannya. Yuk simak baik-baik artikel dari kami yang satu ini.
Apa Itu Gula Halus?
Gula halus merupakan gula pasir yang dihaluskan dan dicampur sedikit tepung maizena. Penggunaan tepung maizena dapat mencegah gula yang dihaluskan menggumpal saat akan disimpan lama.
Gula satu ini memiliki tekstur seperti tepung sehingga dikenal juga dengan nama gula bubuk atau gula tepung. Gula satu ini sangat populer dikalangan bakers karena dapat digunakan untuk membuat kue.
Selain digunakan sebagai pemanis, gula halus juga dapat digunakan sebagai topping, frosting, ataupun glansir pada kue kering hingga mousse.
Karena teksturnya yang halus dan lembut, gula halus dapat memberikan efek mengkilat pada kue.
Akan tetapi, tekstur gula yang halus membuat gula satu ini mudah mencair jika disimpan di tempat terlalu panas.
Gula halus mengandung senyawa sukrosa (gula) yang mampu memberika rasa manis pada makanan. Biasanya gula halus sangat populer di kalangan bakers karena gula satu ini menjadi bahan pembuat kue. Gula halus lebih mudah larut saat dicampur bersamaan dengan telur dan mentega.
Selain sebagai bahan campuran, gula halus juga digunakan untuk taburan beberapa jenis produk bakery seperti bolu, donat, pancake, dan sebagainya.
Gula halus juga dapat digunakan untuk campuran minuman untuk menambahkan rasa manis.
Cara Membuat Gula Halus
Selain dapat ditemui di toko-toko kue disekitar tempat tinggal kalian, gula halus juga dapat dibuat sendiri di rumah loh.
Cara membuatnya cukup sederhana karena bahan yang diperlukan hanyalah gula pasir putih dan tepung maizena saja.
Untuk rasio takarannya sendiri, perbandingannya adalah untuk setiap satu cangkir gula pasir diperlukan satu sendok tepung maizena.
Cara membuatnya tinggal blender kedua bahan tadi beberapa menit dengan blender kecepatan tinggi hingga kedua bahan tersebut tercampur rata dan juga halus.
Gula halus hasil penggilingan tadi sudah siap untuk digunakan. Jika ingin disimpan untuk pemakaian lebih lama, kalian dapat menyimpannya kedalam wadah kedap udara supaya tidak menggumpal. Hindari menyimpan pada tempat yang terlalu panas.
Nah itu dia dari kami artikel tentang Gula Halus. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.